Terima Dubes Bosnia, BKSAP Dukung Peningkatan Hubungan Diplomatik

Nusantaratv.com - 13 Maret 2024

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon saat menerima courtesy call Dubes Bosnia-Herzegovina untuk Indonesia Armin Limo di Ruang Delegasi DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2024). Foto: Oji/nr
Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon saat menerima courtesy call Dubes Bosnia-Herzegovina untuk Indonesia Armin Limo di Ruang Delegasi DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2024). Foto: Oji/nr

Penulis: Bagas Adi Pangestu

Nusantaratv.com - Sebagai sesama pendiri gerakan non-blok, Indonesia dengan Yugoslavia yang kemudian terbagi menjadi Serbia dan salah satunya Bosnia dan Herzegovina dalam sejarahnya memiliki hubungan yang dekat. Baik hal itu dalam beragam kesamaan dan kedekatan secara historis.

Bahkan, sebagai wujud solidaritas masyarakat Indonesia waktu itu pada zaman Presiden Soeharto membuat sebuah Masjid terbesar di Sarajevo yaitu Masjid Istiqlal Sarajevo yang biasa disebut juga Masjid Indonesia di Bosnia ketika mengalami masa perang di awal tahun 1990-an.

Namun demikian, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengungkapkan pihaknya tak ingin berhenti sampai disitu. Pihaknya menyatakan ingin semakin meningkatkan hubungan yang lebih baik lagi dengan Parlemen Bosnia, meski juga telah memiliki adanya grup kerjasama bilateral antara kedua Parlemen. Utamanya, dalam hal kunjungan wisatawan dan kemudahan visa.

“Mereka ingin disampaikan oleh Duta Besar semakin banyak orang Indonesia yang mengunjungi Bosnia, terutama karena cukup banyak situs-situs yang penting disana dan bersejarah karena dahulu Bosnia juga bagian dari Imperium Ottoman yaitu Kesultanan Utsmaniyah. Jadi mereka berharap makin banyak kunjungan,” ujar Fadli usai menerima courtesy call Dubes Bosnia-Herzegovina untuk Indonesia Armin Limo di Ruang Delegasi DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Maka, Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut mengusulkan kepada Dubes Bosnia agar diperlukan juga adanya upaya kemudahan di dalam visa atau bebas visa bagi wisatawan Indonesia. “Itu akan membuat orang lebih mudah untuk menjangkau kesana. Kita sudah ada kunjungan-kunjungan official dan mereka ingin ini akan lebih banyak lagi ke depan sehingga menjadi jembatan hubungan kedua negara melalui Parlemen,” pungkasnya.

0

(['model' => $post])

x|close