Sumariyandono Apresiasi Pagelaran Budaya Persembahan Peserta Parja

Nusantaratv.com - 11 Oktober 2022

Deputi Administrasi Setjen DPR RI Sumariyadono saat membuka acara Parlemen Remaja 2022 di Ruang Sidang Wisma DPR RI, Bogor, Jawa Barat, Senin (10/10/2022). (Andri)
Deputi Administrasi Setjen DPR RI Sumariyadono saat membuka acara Parlemen Remaja 2022 di Ruang Sidang Wisma DPR RI, Bogor, Jawa Barat, Senin (10/10/2022). (Andri)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Deputi Administrasi Setjen DPR RI Sumariyadono mengapresiasi pertunjukan budaya yang ditampilkan 132 peserta Parlemen Remaja 2022. 

Dimana, para peserta Parja 2022, pada opening ceremony, tampil mengenakan pakaian adat yang mempresentasikan daerah masing-masing.

"Saya melihat sangat antusias atas apa yang mereka tampilkan. Saya sangat mengapresiasi apalagi ketika saya mengetahui bahwasanya persiapan mereka juga sangat minim," ujar Sumariyandono di Ruang Sidang Wisma DPR RI, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Senin (10/10/2022).

Secara bergantian, para peserta yang telah dikelompokkan menjadi tiga wilayah ini tampil menawan dengan kreativitas masing-masing dengan sangat kompak. Padahal, waktu bagi mereka untuk menyatuka ide dan gagasan demi suksesnya pertunjukan ini sangat minim sekali.   

"Mereka baru bersiap-siap beberapa jam yang lalu, tapi dengan kreativitas yang tinggi, semangat yang tinggi, mereka bisa membuat suatu bentuk budaya yang secara umum kalau kita lihat semua mengarah kepada kebhinekaan," tutur Dono, sapaan akrabnya.

Senada dengan Dono, Kabag Humas dan Pengelolaan Museum Setjen DPR RI Minarni mengakui, para peserta Parja hanya memiliki waktu 30 menit untuk mempersiapkan pertunjukan budaya dengan pakaian yang dibawa dari daerah masing-masing. 

Meskipun, sebelumnya mereka hanya terhubung dengan jejaring pesan aplikasi WhatsApp. "Bayangkan, bertemu 30 menit, mereka bisa menampilkan performance seperti itu," ujar Minarni.

Melalui pertunjukan ini, para peserta Parja secara tidak langsung diajarkan prinsip-prinsip dasar demokrasi. Para peserta Parja diajarkan cara menyampaikan pendapat secara santun, menyikapi perbedaan pendapat secara santun serta cara mereka mengambil keputusan diantara perbedaan tersebut.

"Contohnya tadi, ada beberapa perwakilan provinsi yang tergabung dengan Indonesia Tengah. Mereka masing-masing ingin menonjolkan jati diri. Nah, sekarang bagaimana mereka menampilkan perbedaan dalam rangkaian pentas seni yang menarik. Tadi kita saksikan, betapa perbedaan itu dikemas dengan apik sehingga menjadi harmoni," pungkasnya. 

0

(['model' => $post])

x|close