Nusantaratv.com - Demi mengawal sekaligus mengawasi penerapan kebijakan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang sesuai konstitusi, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto memperingatkan agar aktivitas pertambangan SDA Indonesia tidak boleh merugikan negara.
Hal tersebut ia sampaikan usai memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI ke PT Sorikmas Mining di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (7/4/2022). Dia menekankan penguasaan konsesi besar tanpa menjalankan tanggung jawab kepada negara bisa menimbulkan disparitas penguasaan aset yang disertai konflik.
"Meskipun (PT Sorikmas Mining) telah melakukan eksplorasi dengan konsesi yang cukup luas di atas 20.000, kami khawatir ini akan menimbulkan dampak sosial, ekonomi, dan politik yang luar biasa. Jadi, kami ingin kuasa tambang segera berproduksi sesuai dengan ketentuan sehingga tidak menimbulkan disparitas aset dan konflik," terang Sugeng.
Lebih lanjut, Politisi fraksi Partai NasDem itu pun menjelaskan jika lahan yang sudah dikuasakan itu tidak segera berproduksi, menurutnya, hal tersebut akan memperbesar indeks gini dan rasio penguasaan tanah yang semakin jomplang. Oleh karena itu, redistribusi aset perlu dilakukan.
Turut didampingi oleh Anggota Komisi III DPR RI Hinca I.P Pandjaitan dan Dirjen Minerba KESDM Ridwan Djamaludin, Sugeng juga menyoroti penambangan liar di sekitar PT Sorikmas Mining. Dia menyampaikan agar Polres Mandailing Natal segera menginvestigasi lebih lanjut.
"Jika dikuantifikasi, (penambangan liar) besarnya juga skalanya karena ada yang menampung, ada bandarnya. Sehingga bersama Komisi III, kami betul-betul mencari tahu. Kami pun juga berdialog dengan penegak hukum dalam hal ini Kapolres Mandailing Natal," tuturnya.
Selepas kunjungan ini, ungkapnya, Komisi VII DPR RI akan konsiten mempertajam berbagai aspek kebijakan tata kelola pertambangan. Di mana, pertemuan tersebut akan menjadi berkoordinasi dengan Komisi III DPR RI.
"Tahun 2045, Indonesia akan genap menjadi 100 tahun yang diperkirakan akan menjadi 3 besar negara ekonomi dunia. Maka dari itu, mari kita bangun mulai hari ini dengan meningkatkan kapasitas dari berbagai aspek sumber daya manusia dan sumber daya alam," tandas Sugeng.