Nusantaratv.com - Anggota Komisi V DPR RI Sudewo menerima audiensi dari Tim Anggota DPRD Komisi C Kabupaten Pati dalam rangka penyerapan aspirasi mengenai perencanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan pembangunan infrastruktur lainnya di Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng).
Disampaikan, pihaknya kedepan akan melakukan koordinasi dengan Pimpinan DPRD Komisi C untuk menajamkan program-program tersebut agar tepat sasaran.
"Pembangunan infrastruktur perumahan di Kabupaten Pati khususnya bagi masyarakat miskin yaitu program BSPS sudah banyak saya sampaikan mulai dari tahun 2020 sampai 2022 dan Insyaallah berlanjut di tahun 2023. Jumlah totalnya sampai dengan tahun ini kurang lebih sekitar tujuh ribu atau delapan ribu unit rumah dan kalau memang nanti 2023 berarti totalnya hampir 9.000-10.000 unit rumah," jelas Sudewo usai menerima audiensi di Gedung Nusantara, Jakarta, Senin (17/10/2022).
Namun demikian, Sudewo menjelaskan masih banyak warga Kabupaten Pati yang terkategori mempunyai rumah tidak layak huni yang belum mendapatkan program tersebut. Melihat hal ini, Sudewo mengatakan akan memperjuangkan pengalokasian program BSPS ini dalam jumlah yang signifikan di Kabupaten Pati.
"Mengingat keterbatasan APBD Kabupaten Pati yang tidak memungkinkan itu ditangani secara keseluruhan oleh Pemerintah Kabupaten Pati, maka saya di Komisi V yang merupakan putra daerah Kabupaten Pati terpanggil untuk memperjuangkannya. Itu tentu sangat membantu masyarakat. Nanti, kedepan saya akan selalu koordinasi dengan Pak Irianto sebagai Pimpinan Komisi C dan juga sebagai pimpinan rombongan yang datang kali ini untuk menajamkan program-program itu ke depan," tambah Legislator Dapil Jawa Tengah III ini.
Kemudian dalam pertemuan ini dibahas juga mengenai permintaan pengelolaan dan pembangunan infrastruktur signifikan untuk Sungai Juwana, Kabupaten Pati yang kerap meluap dan mengakibatkan banjir di sekitar wilayah dekat sungai.
"Insya Allah dalam waktu dekat saya dengan Menteri PUPR akan melakukan groundbreaking pembangunan bendung karet di Kecamatan Jakenan, di Desa Bungasrejo sebagai solusi dari masalah bercampurnya air laut dengan air sungai dan juga solusi bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Pati dampak dari pada over kapasitas Sungai Juwana," sambung Sudewo.
Dikatakan Sudewo, kedepan akan direncanakan untuk pembangunan bendungan atau Waduk Cabean di Desa Guyangan, Kecamatan Winong untuk membantu untuk membantu perairan irigasi bagi petani di Kecamatan Winong.
"Berbagai upaya kita lakukan termasuk irigasi kecil irigasi kecil yang namanya P3 TGAI (Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi) dari Kementerian PUPR. Di Tahun 2022 kalau tidak salah sekitar 270 titik (direalisasikan), kemudian di tahun 2023 Insyaallah 309 titik. beberapa desa yang tidak dapat itu dikarenakan karena memang tidak memenuhi kriteria untuk mendapatkan program P3 TGAI dan beberapa desa tersebut juga memang tidak ada lahan pertaniannya," ungkapnya.
Sudewo mengungkapkan dirinya merasa prihatin melihat pembangunan di Kabupaten Pati yang dinilainya sangat lambat, padahal punya potensi yang besar sebagai sebuah wilayah.
"Kita berupaya maksimal supaya pembangunan Kabupaten Pati ini ada akselerasi. Sesungguhnya saya prihatin, saya orang yang lahir di Pati tapi melihat pembangunan di Kabupaten Pati khususnya pembangunan infrastruktur jalan itu jauh daripada memuaskan, kategori rusak berat rusak parah yang terjadi dimana-mana kemudian sistem drainase di Kabupaten Pati juga sangat memprihatinkan sehingga setiap kali hujan itu terjadi banjir," tutupnya.