Nusantaratv.com - Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus menilai netralitas TNI dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang perlu dipertahankan.
Sebab menurutnya, TNI selama ini sudah menjaga netralitas dan sudah mampu diperankan dengan baik. Meski demikian, dirinya mengingatkan untuk tetap waspada, sebab karena semua tim sukses dari ketiga pasangan calon presiden pasti terdapat tentara di dalamnya.
"Kenapa demikian? Artinya kita melihat, saya sebagai mantan TNI, bahwa TNI itu dalam lingkungan sipil, walaupun mereka sudah pensiun artinya dihargai," ujar Lodewijk ketika di sela Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Panglima TNI beserta KASAD, KASAL, dan KASAU, dengan agenda Kesiapan TNI dalam Mendukung Pengamanan Pemilu Tahun 2024, Selasa (7/11/2023).
Anggota Komisi I DPR RI ini mengungkapkan, kewaspadaan tersebut yakni waspada karena masyarakat menuntut TNI itu netral dalam Pemilu tahun 2024.
Lebih lanjut, Lodewijk menilai, keberadaan tentara tersebut tidak serta merta mereka punya akses masuk ke TNI walau statusnya sebagai pensiunan di sana. Sebab, loyalitas seorang prajurit TNI adalah tegak lurus.
"Jadi kalau dikatakan seorang pensiunan punya jaringan di dalam, saya katakan yang saya rasakan tidak. Saya pernah Danjen Kopassus, saya pernah jadi Pangdam ya itu kan punya jaringan ke bawah, tetapi saya katakan sulit saya manfaatkan, terutama kalau saya katakan untuk kepentingan pribadi tidak mudah," terangnya.
Adapun terkait peran TNI dalam Pemilu mendatang, dia menyebut bahwa status TNI di sana yakni membantu pihak Kepolisian sesuai dengan prosedur. Dia meyakini antara Kepolisian dengan TNI telah memiliki MoU yang telah disepakati.
"Nah di sini kita lihat peran apa yang bisa diberikan oleh TNI tentunya dengan alutsista yang ada katakan pesawat, kapal, mobil dan lain sebagainya termasuk truk. Kalau dibutuhkan maka TNI bisa membantu. Kemudian di lapangan, katakan bagaimana peran Babinsa dalam proses pengantaran logistik Pemilu ini. Mereka tentunya kekurangan tenaga dari polisi, (sehingga) bisa membantu untuk pengawalan," ungkap Legislator Fraksi Partai Golkar ini.
Di akhir, dirinya berharap agar Komisi I bisa menjaga netralitas TNI sehingga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TNI tetap berada pada posisi nomor satu. "Saya katakan ini cukup apa cukup kritis, tapi tentunya godaan ini besar tapi kita bisa menjaga masalah ini ya itu saja," tutupnya.