Nusantaratv.com - Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka meminta Pertamina memastikan tidak ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga Juni 2024. Hal tersebut, ia tekankan sebab dalam sidang kabinet pada (26/2/2024), Pemerintah telah menyampaikan tidak ada kenaikan BBM hingga listrik hingga Juni 2024.
"(Kenaikan BBM) ini juga perlu menjadi kewaspadaan karena saya kira. Jangan sampai sudah mengatakan tidak akan ada kenaikan BBM dan listrik sampai Juni, namun karena kondisi ekonomi alasannya dan seterusnya akan terjadi kenaikan (BBM). Mohon juga pantauan dari masyarakat, apakah betul tidak ada kenaikan BBM hingga Juni nanti," kata Rieke dalam RDP Komisi VI dengan Pertamina di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Rieke mengatakan, kenaikan harga BBM tidak hanya memberatkan masyarakat tidak mampu, melainkan juga masyarakat kelas menengah yang juga menyumbang 35,2 persen konsumsi secara nasional.
“Mohon juga pantauan dari masyarakat, apakah betul tidak ada kenaikan BBM hingga Juni nanti”
"Jadi kalau ada kenaikan tentu ini sangat berpengaruh. Mohon juga tentu kewaspadaan kita semua di tengah gejolak berbagai persoalan kenaikan harga BBM dan listrik menjadi penting untuk kita waspadai bersama," jelas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Adapun, Rieke membeberkan tiga alasan tidak adanya kenaikan harga BBM hingga Juni 2024 sebagaimana disampaikan Corporate Secretary Pertamina Irto Ginting. Pertama, melihat harga minyak mentah dunia yang masih terkendali; Kedua, Pertamina menilai nilai transaksi MOS masih aman; Ketiga, nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing yang masih dalam posisi terkendali.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan hingga saat ini Pertamina masih bisa mengendalikan harga BBM sejak Januari 2024. Hal ini merupakan upaya Pertamina untuk menjaga daya beli masyarakat.
"Kalau kita melihat per hari ini, kami sudah dua bulan ini tidak melakukan kenaikan harga. Karena kami melihat dengan pengaturan stok, inventory juga tadi ada subsidi silang, ini kami masih bisa mengatasi dengan menggunakan harga yang di bulan Januari," jelasnya.