Nusantaratv.com - Ketua Badan Kerja-Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menerima courtesy call atau kunjungan kehormatan Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Wojciech Gerwel didampingi Duta Besar Polandia Beata StoczyĆska untuk Indonesia serta Direktur Asia-Pasifik.
Fadli menjelaskan, kunjungan tersebut dalam rangka untuk terus mengembangkan hubungan kerja sama Indonesia dan Polandia baik di pemerintahan, parlemen dan di berbagai sektor ekonomi, bisnis, pertahanan dan pendidikan.
Hal itu disampaikan Fadli di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2023). Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua BKSAP DPR RI Gilang Dhielafararez, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana dan Wakil Ketua BKSAP DPR RI Achmad Hafisz Tohir.
"Karena kita melihat Polandia ini sangat potensial dan selama ini juga menjadi sahabat bagi Indonesia dan kita berharap potensi-potensi yang ada baik yang ada di Indonesia bagi Polandia maupun sebaliknya, ini bisa dikembangkan terus terutama pasca pandemi ini semakin leluasa gitu. Dan hubungan kita kan sudah cukup lama sudah sekitar 68 tahun hubungan diplomatik kita," ujar Fadli.
Terlebih, sambung Legislator Fraksi Partai Gerindra ini, Polandia termasuk negara yang merupakan bagian dari Uni Eropa yang selama ini juga tetap membuka diri di dalam perdagangan dan selalu bersahabat dengan Indonesia. Diantaranya, ungkap Fadli, yakni di berbagai bidang kerjasama dalam produk-produk kelapa sawit dan sektor lainnya.
Tak hanya itu, Fadli menyatakan dalam pertemuan BKSAP DPR RI dan Wakil Menteri Luar Negeri Polandia itu juga membahas berbagai sisi perkembangan IT Polandia ini sangat maju serta beasiswa.
"Dan mereka berharap akan semakin banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di sana, dan mereka juga menghargai beasiswa dan mahasiswa bagi orang Polandia yang ada di Indonesia," tandas Fadli.
Selain itu, pertemuan BKSAP DPR RI dan Wakil Menteri Luar Negeri Polandia tersebut juga membahas berbagai dampak perang antara Rusia dan Ukraina.
Mengingat, ungkap Fadli, dia juga selaku Anggota Inter-Parliamentary Union (IPU) Task Force untuk resolusi konflik Rusia-Ukraina yang selama ini berkomitmen untuk menjadi jembatan dialog antara Rusia dan Ukraina dalam mencari solusi damai melalui diplomasi parlemen.
"Kita tahu bahwa Polandia ini termasuk negara yang paling banyak menerima pengungsi ya, itu mungkin lebih dari 10 juta pengungsi. Tapi yang sekarang tinggal antara dua sampai tiga setengah juta pengungsi Ukraina di sana dan bantuan kemanusiaan dari Polandia kepada Ukraina itu menurut Wakil Menteri Luar Negeri (Polandia) tadi dikatakan kira-kira satu setengah persen dari GDP mereka. Jadi memang menjadi beban juga tentu bagi ekonomi Polandia dan mereka berharap peran Indonesia juga di dalam ikut mendamaikan konflik," tutupnya.