Nusantaratv.com - Anggota DPR RI Komisi VII Diah Nurwitasari mengapresiasi kinerja hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia yang berhasil mencapai rasio penggantian cadangan migas atau Reserves Replacement Ratio (RRR) di atas 100 persen.
Namun, dia berharap Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) jangan berbangga, dan seharusnya menjadi pendorong untuk meningkatkan lifting.
"Kami mengharapkan bahwa angka (RRR) di atas 100 persen ini bukan menjadi sekadar sebuah kebanggaan, tetapi hal itu menjadi pendorong untuk eksploitasi agar lifting meningkat dan mampu mencapai target tahunan," pinta Diah dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR dengan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto beserta jajaran, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (16/11/2022).
Politisi Fraksi PKS itu juga menyoroti aktivitas pengelolaan migas yang sudah dilakukan secara masif dan agresif, tetapi pada kenyataannya tidak sesuai dengan target.
"Dalam paparan disebutkan aktivitas pengelolaan migas ini sudah dilakukan secara masif dan agresif, tapi pada kenyataannya outlook-nya tidak sesuai target lifting, jadi kebanggaan masif dan agresif masih tertahan karena pada kenyataannya target lifting migas ini belum tercapai. Ini menurut kami kurang masif dan agresif untuk mencapai target lifting migas," tegas Diah.
Diah juga menyoroti banyaknya kasus yang menyebabkan Loss Production Opportunity, yang mana menyebabkan kerugian pada hasil produksi. Diakuinya, memang saat perencanaan, semua pihak tidak ingin hal tersebut terjadi.
"Nah bagamana cara kita mengurangi ini, agar jangan sampai terlalu sering, pipa bocor, atau kerugian akibat land slide misalnya. Antisipasi apa yang sudah dilakukan sehingga kita bisa mengurangi yang namanya unplanned shutdown. Saya berharap dilakukan upaya yang sungguh serius untuk memitigasi akan potensi-potensi dari Lost Production Opportunity ini," tegas Diah.
Legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat II itu juga mempertanyakan optimisme SKK Migas terkait capaian target investasi menjelang akhir tahun, dimana pada Oktober ini baru mencapai 72 persen.
"Capaian investasi baru sampai 72 persn sampai dengan bulan Oktober ini, dan bulan Desember kan sebentar lagi. Sejauh mana optimisme target investasi akan tercapai dalam menjelang akhir tahun ini?" tanya Diah.
Untuk itu, Diah berharap SKK Migas mampu berupaya lebih keras dalam kinerja menarik investor dan mengawal skema kerja sama yang menguntungkan untuk negara.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, Reserves Replacement Ratio (RRR) atau penemuan cadangan sebagai ganti dari minyak atau gas yang diambil per 31 Oktober 2022 telah mencapai 110 persen.
Sehingga penambahan cadangan menjadi 637 MMBOE (Million Barrels of Oil Equivalent). Komitmen investasi dari persetujuan Rencana Pengembangan atau Plant of Development (POD)/Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL) hingga Oktober 2022 mencapai 12,7 miliar dolar AS.
"Aktivitas utama hulu migas semakin masif dan agresif khususnya diekspolitasi, di pengembangan. Untuk pengeboran dari tahun yang lalu 480 sumur, tahun ini Insha Allah outlook kita di 800 (sumur). Sehingga cukup besar. Dan kemudian demikian juga workover (542 sumur dengan realisasi 93 persen), well service (25.020 kegiatan dengan realisasi 85 persen) meningkat cukup tajam. Pengembangan ini menjadi perhatian dari seluruh K3S, karena ini yang langsung berdampak kepada tambahan produksi," tukas Dwi.