Nusantaratv.com - Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan memberikan apresiasi terhadap pencapaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diperoleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama tiga tahun berturut-turut, pada tahun 2019-2022.
Namun dia menyoroti nasib atlet pasca mengikuti seleksi melalui program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). "Namun memang yang menggelisahkan Bang Menteri, adalah ketika terjadi kebingungan, pasca seleksi (DBON) di antara orang tua dan para calon atlet. Ini mungkin karena panitianya kurang siap dan kurang professional, sehingga tenggat waktu 27 Agustus yang telah ditetapkan itu molor. Tidak sedikit dari para atlet dan orang tua memutuskan untuk balik ke klubnya karena tidak ada penjelasan yang clear," kata Putra dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Menpora RI, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).
Menurut Putra, DBON ini merupakan salah satu prestasi yang ditelurkan Kemenpora di saat pandemi, sehingga ia berharap pelaksanaannya dapat lebih baik dan tertata lagi.
"Nah ini Bang Menteri, artinya ini kan masalah komunikasi dan perencanaan. Anak-anak ini punya mimpi yang dijanjikan oleh pemerintah untuk menjadi atlet di Olimpiade 28 dan 32. Nah mimpi ini tentunya harus dijawab dan diberikan informasi juga, terkait dengan anggaran yang belum siap," tuturnya.
Dia juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan seleksi DBON yang dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia yakni di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
"Ini saya dorong karena, bukan karena UNJ (Universitas Negeri Jakarta) ada di dapil saya, tapi saya ingat sekali bagaimana respon Bang Menteri terhadap pidato Presiden dan langsung kita meng-create DBON ini. Jangan sampai nanti keteteran di jalan," pungkas legislator dapil wilayah DKI Jakarta I itu.
Putra juga menyinggung mengenai program desain besar kepemudaan. "Kalau sudah ada naskah akademiknya (Desain Besar Kepemudaan) mungkin di-share kepada kita, karena 2022 ini tinggal 4 bulan lagi, dan targetnya kan tahun ini terkait dengan desain besar kepemudaan. Saya rasa itu oleh-oleh dari kami, dari reses selama bulan Juli dan Agustus," tutup politisi PDI Perjuangan ini.