Nusantaratv.com - Anggota Komisi III DPR RI Rudy Mas'ud mempertanyakan besaran dana yang sebenarnya beredar pada dugaan transaksi janggal sebesar Rp349 triliun yang terjadi di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Dari yang disampaikan Rudy, dalam polemik tersebut belum ada kejelasan mengenai besaran dana tersebut.
"Apabila transaksi Rp349 triliun ini dilaksanakan debet dan kredit, transfer antar Bank berapa sih dana real-nya? Dana real-nya nih berapa? Apakah seberapa triliun? Kalau Ibu (Menkeu) paparan di Komisi XI adalah Rp3,3 triliun apakah itu sudah sesuai? Dana real-nya berapa, dana yang benar-benar berputar," tanyanya kepada Menteri Keuangan (Menkeu) dalam Rapat Kerja dengan Kepala PPATK dan RDPU dengan Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU, terkait Transaksi mencurigakan di K/L pada Selasa (11/4/2023) di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta.
Dengan selalu beredarnya besaran angka transaksi yang fantastis itu di publik, menurutnya bisa menggiring persepsi masyarakat terhadap citra Kemenkeu. Meski begitu, Politisi Partai Golkar itu meyakini bahwa masih banyak aparat penegak hukum dan pegawai Kemenkeu yang memiliki rekam jejak yang baik.
"Karena kenapa ibu? Image-nya luar biasa, Rp349 triliun ini membuat masyarakat (berpikir) seolah-oleh Kemenkeu ini sebagai sarang terjadinya money laundry. Saya yakin APH-APH kita, banyak sekali juga orang-orang di Kemenkeu kita yang masih baik," jelasnya.
Sebelumnya PPATK memunculkan angka Rp349 triliun sebagai dugaan transaksi janggal di lingkungan Kementerian Keuangan dalam rentang 2009-2023. Angka tersebut didapatkan dari jumlah mutasi rekening yang diperiksa PPATK dalam 15 tahun terakhir.
Angka yang fantastis itu lantas mendapat sorotan dari berbagai pihak dan menjadi perbincangan panas di masyarakat.