Nusantaratv.com - Pemilihan Labuan Bajo yang merupakan salah satu Destinasi Super Prioritas Indonesia sebagai penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 berpotensi membuka peluang besar untuk menggenjot perekonomian masyarakat lokal. Sehingga, diharapkan sektor ekonomi kreatif lewat para pelaku UMKM lokal bisa mampu bertahan pasca pandemi Covid-19.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira dalam rilis yang disampaikan kepada Parlementaria, Rabu (10/5/2023). Ia menilai penyelenggaraan KTT ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia.
“Masyarakat NTT siap menyambut peluang ini untuk mempromosikan dan memasarkan pariwisata Labuan Bajo serta berbagai keindahan alam dan kerajinan di pulau Flores-NTT untuk dikenal oleh negara-negara di Asia Tenggara,” tutur Andreas. Legislator dari Dapil NTT I ini menambahkan, banyaknya peserta acara KTT ASEAN yang datang ke Labuan Bajo akan berdampak pada semakin dikenalnya keindahan pariwisata Indonesia di kancah dunia.
“Publikasi media internasional dalam penyelenggaraan KTT ASEAN secara tidak langsung menjadi ajang promosi untuk Indonesia, khususnya Labuan Bajo-Flores. Kita bisa memanfaatkannya untuk semakin mengenalkan pariwisata dan budaya Indonesia di tingkat internasional,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Indonesia menjabat sebagai Ketua ASEAN 2023 yang puncak acaranya dilaksanakan di Labuan Bajo pada 9-11 mei 2023. KTT ASEAN ke-42 akan dihadiri kepala negara/pemerintahan, pimpinan parlemen, serta jajaran kementerian yang terlibat dari 11 negara di Asia Tenggara. Dalam keketuaannya di ASEAN, Indonesia mengangkat tema ‘ASEAN Epicentrum of Growth’ yang bermakna ASEAN relevan dan penting sebagai pusat pertumbuhan.
Oleh karena itu, Komisi X DPR yang membidangi urusan pariwisata dan ekonomi kreatif tersebut meminta Pemerintah lebih meningkatan pembangunan infrakstruktur, transportasi, beserta mempersiapkan SDM lokal untuk destinasi super prioritas Indonesia ini. Sebab, kata Andreas, hal tersebut bisa menjadi daya tarik untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan internasional.
“Kita juga bisa memanfaatkan budaya promosi dari mulut ke mulut. Para delegasi bisa menceritakan pengalamannya mengenai potensi pariwisata di Indonesia. Apalagi delegasi yang datang ini kan para pimpinan atau kepala pemerintahan yang berpengaruh terhadap kebijakan dari negara tersebut, termasuk soal kerja sama di bidang pariwisata,” terangnya.
Di sisi lain, Andreas juga mengingatkan Pemerintah Daerah untuk memanfaatkan momen ini sebagai peluang ekonomi dari perhelatan acara internasional. DPR, jelasnya, akan selalu mendukung penguatan sektor pariwisata Indonesia.
Sebagai infomasi, saat ini Indonesia memiliki beberapa kawasan yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Wisata Super Prioritas di Indonesia. Di antaranya, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timut (NTT), Candi Borobudur di Jawa Tengah, Danau Toba di Sumatera Utara, dan Likupang di Sulawesi Utara