Nusantaratv.com - Dengan adanya pembangunan ruas jalan tol Pekanbaru-Padang yang menghubungkan Provinsi Riau dengan Provinsi Sumatera Barat, diharapkan mampu membuka akses dan peluang bagi wisatawan domestik maupun internasional untuk mengunjungi akses wisata. Salah satu akses wisata yang ada di kedua wilayah tersebut adalah situs cagar budaya yang ada di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
"Kita tahu di sini kan sedang dibangun jalan tol. Harapan kita jika jalan tol tadi selesai, maka mempermudah akses bagi wisatawan untuk datang ke Candi Muara Takus ini," kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhammad Iqbal, usai melakukan peninjauan pembangunan jalan tol ruas Pekanbaru-Padang, dan kawasan wisata Candi Muara Takus, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Kamis (16/11/2023).
Selain itu, Iqbal juga berharap agar pembangunan ruas jalan tol yang menghubungkan dua provinsi ini dapat segera diselesaikan. Dirinya juga mengapresiasi pembangunan ruas jalan tol yang secara progress menurutnya cukup baik.
"Harapan saya sebagai Anggota DPR mewakili Sumatera Barat agar segera terealisasi sambungan jalan tol Provinsi Riau dan Sumatera Barat. Itu harapan saya ke depannya agar segera terealisasi. Mengenai progres pembangunan saya kira cukup bagus, yang mengerjakan kan itu Hutama Karya saya kira cukup bagus," tandas Politisi PPP ini.
Diketahui, ruas jalan tol Pekanbaru-Padang yang meliputi Pekanbaru-Bangkinang-Pangkalan ini sudah selesai tahap pertama. Kini tinggal menunggu tahap kedua di daerah Bangkinang.
"Di penjelasan dari Hutama Karya harapannya tahap selanjutnya akan bisa selesai secepatnya. Dari sisi kualitasnya tadi kita sudah lewati bersama-sama, saya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Hutama Karya, saya kira bagus proses pengerjaannya," ungkapnya.
“Selain pembangunan jalan tol ini kita berharap kepada Kementerian PUPR (agar) jangan juga melupakan jalan nasional. Jalan nasional kita lihat tadi banyak yang rusak, itu kita harap agar diperbaiki jadi seiring sejalan
Terkait kendala klasik yang kerap dialami dalam pembangunan ruas jalan tol yaitu soal pembebasan lahan, Iqbal minta Pemerintah Daerah dapat segera menyelesaikan pembebasan lahan sekaligus pembangunan relokasi lahan bagi masyarakat yang terdampak.
"Proses pembangunan jalan tol itu harus bertahap, apalagi ini menghubungkan dua provinsi. Kita harapkan persoalan-persoalan lahan tadi yang disampaikan informasinya itu sudah hampir selesai kita harapkan bisa segera diselesaikan oleh pihak Pemda kemudian akan dilakukan pembangunan," katanya.
Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Padang ini memakan anggaran kurang lebih sebesar Rp4 Triliun. Anggaran ini merupakan anggaran multi years dalam skema investasi. Di sisi lain, Iqbal meminta Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR untuk tidak melupakan jalan nasional dalam pembangunan ruas jalan tol.
"Selain pembangunan jalan tol ini kita berharap kepada Kementerian PUPR (agar) jangan juga melupakan jalan nasional. Jalan nasional kita lihat tadi banyak yang rusak, itu kita harap agar diperbaiki jadi seiring sejalan," ucapnya.
Sementara Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Riau T Juliansyah mengatakan, bahwasannya dalam proses pembangunan ruas jalan tol Pekanbaru-Padang, Komisi V DPR RI selalu mendorong agar pembangunan ini berjalan cepat dan minim kendala.
"Komisi V DPR RI sangat mendorong di dalam RDP-RDP dan alhamdulillah untuk Riau lahannya bisa bebas lebih cepat. Sehingga konstruksinya juga bisa dipercepat. Dan sejauh ini saya tidak melihat ada kendala yang signifikan," katanya.
Selain itu, Juliansyah juga mengatakan target penyelesaian pembangunan ruas jalan tol Pekanbaru-Padang jika melihat kemampuan APBN, kemungkinan akan terhubung diatas tahun 2025, mengingat semuanya tergantung kondisi keuangan negara.
"Kalau tahun ini kita apa yang sudah dicanangkan misalnya sampai dengan Tanjung Alai Koto Kampar kan sudah bisa selesai nih tinggal kita kejar yang dari Sumatera Barat Padang," tutupnya.