Nusantaratv.com - Anggota Komisi I DPR RI Al Muzzammil mengapresiasi netralitas Panglima TNI Laksamana Yudo Margono terkait kondisi perpolitikan Indonesia saat ini.
Dia menilai TNI akan netral dalam perhelatan pesta demokrasi Pemilu itu diapresiasi. Meski begitu beberapa hal implementasi netralitas TNI perlu dikaji lebih lanjut.
"Peran serta TNI dalam Pemilu ini kan atas permintaan titik berat mengamankan penetapan penyelenggaraan dengan mengerahkan kekuatan atas permintaan. Nah yang kita tanya tadi kita yang pedalaman adalah atas perintah siapa? Apakah Polri saja, bagaimana dengan permintaan KPU, Bawaslu MK dan lain lain?" ujar Al Muzzammil di sela Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Panglima TNI dalam Mendukung Pengamanan Pemilu Tahun 2024, Selasa (7/11/2023).
Maka dari itu, dirinya ingin mendengar pembahasan lebih lanjut mengenai Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) ini yang belum didengar Komisi I DPR. Al Muzzammil mewanti-wanti agar jangan sampai nanti peran serta TNI hanya berdasarkan permintaan dari satu institusi seperti Polri.
Selain itu, dirinya mempertanyakan lebih lanjut mengenai mekanisme terkait salah satu upaya TNI dalam menjaga netralitasnya, yakni mengenai dirinya yang akan menindak tegas prajurit TNI dan PNS yang terbukti terlibat politik praktis.
"Kita menduga medsos yang ada sekarang ini sudah banyak di beberapa daerah itu tidak netralnya oknum-oknum PNS ya termasuk di dapil kami di Lampung sudah seperti itu. Bagaimana pihak TNI akan merespon kalau partai politik masyarakat mengadu ke TNI? Bahwa PNS ini atau TNI tidak netral. Kita menduga laporan akan banyak karena TNI paling diandalkan oleh masyarakat," terang Politisi Fraksi PKS ini.
"Oleh karena itu, di ujung rapat tadi ada usulan dari pimpinan kita akan membentuk Panja ya pengawasan sejauh mana TNI bisa menunjukkan membuktikan netralitasnya dalam Pemilu," lanjutnya.
Sebab, menurutnya, hal itu tidak mudah. Terlebih konstelasinya telah melibatkan dari Capres itu sudah terlihat siapa capres sama cawapres yang terlihat afiliasi dari petinggi negara.
"Oleh karena itu ujian sangat berat ya, tapi kita berdoa. Mudah-mudahan Panglima yang akan datang kalau terjadi pergantian dalam waktu dekat bisa melanjutkan peran yang telah dilakukan oleh Panglima-Panglima terdahulu," harapnya.
Sebelumnya, dirinya menyepakati pendapat Panglima bahwa ketentraman masyarakat dalam Pemilu itu sangat ditunjukkan oleh netralitas TNI. Sehingga baginya kalau TNI sudah tidak netral. Bagaimana masyarakat akan tenang itu.
"Oleh karena itu kita berharap semua ya Panja bisa berjalan. Panglima TNI kalau memang ada pergantian di tengah jalan menjelang Pemilu ini juga bisa dilanjutkan Jenderal Agus (Subiyanto)," pungkasnya.