Nusantaratv.com - Usai dihantam oleh pandemi Covid-19, Provinsi Jawa Tengah tetap tangguh hingga menjadi paku bumi (pondasi) untuk sektor keuangan mikro.
Tidak hanya itu, melalui tumbuhnya sektor UMKM (usaha mikro kecil menengah) seiring masa pemulihan membuat sektor jasa keuangan terus berkembang.
Demikian hal tersebut dinyatakan oleh Anggota Komisi XI DPR RI Musthofa usai mengikuti Kunjungan Kerja Komisi XI ke Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (30/3/2023).
Dia ingin kabar baik ini menjadi modal agar sektor keuangan daerah semakin membaik sekaligus kuat menghadapi berbagai tantangan di masa kini dan masa depan.
"Perkembangan sektor jasa keuangan di Jawa Tengah, semuanya ini tumbuh dengan baik. Apalagi data pertumbuhan UMKM yang mendominasi secara nasional menunjukan pertumbuhan (yang) konsisten bagus. Maka, dapat dikatakan Jawa tengah itu jadi paku bumi untuk keuangan mikro. Ini harus dipertahankan," tutur Musthofa.
Mendukung hal tersebut, Politisi PDI Perjuangan itu meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperkuat diri yang disertai dengan inovasi, mengingat semakin banyak lembaga dan perusahaan keuangan yang harus diawasi.
Tidak hanya itu, OJK, baginya, harus adaptif lantaran menjadi lembaga yang juga mengimplememtasikan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).
"Harapan saya, OJK harus ada peningkatan kualitas SDM-nya dan kuantitas sistem untuk memperkuat sistem pengawasannya. Peran dan fungsi OJK itu harus mengatur, mengawasi, dan melindungi para konsumen bisa benar benar terlaksana," tutup legislator Daerah Pemilihan Jawa Tengah II itu.
Sebagai informasi, kinerja sistem keuangan Jawa Tengah pada triwulan IV 2022 meningkat dibandingkan triwulan III 2022, tercermin dari peningkatan penyaluran kredit baik dari sisi pertumbuhan ataupun secara nominal. Penyaluran kredit perbankan di Jawa Tengah tumbuh sebesar 10,31% (yoy) atau mencapai Rp352,67 triliun.
Sedangkan, eksposur kredit perbankan kepada sektor korporasi meningkat. Nominal penyaluran kredit perbankan Jawa Tengah kepada sektor Korporasi pada triwulan IV 2022 mencapai Rp77,97 triliun atau tumbuh sebesar 10,33% (yoy).
Sementara pertumbuhan kredit UMKM pada triwulan IV 2022 kembali mencatatkan pertumbuhan positif, yaitu sebesar 15,58% (yoy). Kinerja ini didorong oleh kredit modal kerja yang tumbuh 13,25% (yoy) serta kredit investasi yang tumbuh 28,78% (yoy).