Nusantaratv.com - Munculnya modus baru perampokan rekening melalui pesan singkat di aplikasi Whatsapp mulai meresahkan masyarakat.
Melihat hal tersebut, Anggota Komisi VI Evita Nursanty meminta Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk meningkatkan proteksi kepada nasabahnya, mengingat penggunaan digital banking di satu sisi memang memudahkan nasabah, namun di sisi lain juga memiliki resiko yang tinggi.
"Jadi modus pembobolan ini melalui online ini, digital ini, suka nggak suka ya, kita nggak ikut digital banking, nggak ikut ini kita ketinggalan, tapi kita ikut memang resikonya ada. Nah saya minta tadi bagaimana BRI itu meningkatkan proteksi kepada nasabah ini dan tentunya juga melakukan sosialisasi," ujar Evita usai RDP dengan BRI, PNM dan Pegadaian, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (30/1/2023).
Selain proteksi terhadap nasabah, Evita juga meminta BRI untuk menggalakkan sosialisasi kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap berbagai bentuk penipuan yang ada.
"Apalagi masyarakat di desa-desa itu banyak yang enggak mengerti penipuan-penipuan, nah BRI harus lebih aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan, bentuk-bentuk penipuan, modus-modus penipuan yang ada," tegasnya.
Menurut Politisi Fraksi PDI perjuangan ini, jika nasabah mengalami penipuan dan menyebabkan saldo rekeningnya dibobol, maka pihak bank harus menanggapi aduan-aduan yang ada dengan baik.
"Pegawai banknya itu kalau ada yang ngadu, jangan enggak ditanggapi gitu loh. Mereka tuh harus lebih dipersiapkan untuk menerima aduan-aduan daripada nasabah terutama yang di daerah-daerah yang memang kalau boleh kita bilang itu peka dan sangat rentan terhadap penipuan-penipuan yang ada," jelasnya.