Masyarakat Miskin Harus Dapat Layanan Kesehatan yang Cepat dan Layak

Nusantaratv.com - 26 Maret 2024

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto saat Rapat Kerja dengan Menteri Kesehatan RI di ruang rapat Komisi IX, Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2024). Foto: Munchen/nr
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto saat Rapat Kerja dengan Menteri Kesehatan RI di ruang rapat Komisi IX, Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2024). Foto: Munchen/nr

Penulis: Bagas Adi Pangestu

Nusantaratv.com - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menegaskan kepada kementerian Kesehatan bahwa masyarakat miskin harus mendapatkan layanan kesehatan. Pernyataan tersebut dia ungkapkan saat Rapat Kerja dengan Menteri Kesehatan RI. Dia mengungkapkan penyakit menular demam berdarah di DKI Jakarta meningkat, namun layanan kesehatan terbatas, sehingga tak jarang masyarakat tidak mendapatkan fasilitas kesehatan.

"Banyak masyarakat yang kena demam berdarah, lalu dia muter-muter nyari rumah sakit penuh, dia miskin tidak punya dana pake BPJS, kena demam berdarah, dia muter sampai tiga, empat rumah sakit penuh semua, akhirnya ada yang dapat ada yang tidak. Pertanyaan saya apa upaya pemerintah untuk menjamin ketika ada ledakan kasus seperti ini, jangan sampai masyarakat yang miskin ini tidak memperoleh tempat tidur di rumah sakit, terutama di Jakarta," papar Edy di ruang rapat Komisi IX, Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2024).

Menurutnya pasien demam berdarah harus mendapatkan pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat, jika tidak tertangani secara baik maka berakibat fatal. Bahkan dia mendapat aduan ada pasien yang tidak tertangani dengan secara semestinya.

"Yang saya data, pak Haryanto sudah mendatangi Rumah Sakit Harapan Bunda penuh, pindah Rumah Sakit Ridwan Maureksa penuh, pindah Rumah Sakit Polri penuh. Muter-muter keburu mati pasiennya. Karena DB ini masa urgennya hanya lima hari. Ketika lima hari ini tertolong ya sembuh, ketika tidak ya lewat," jelas Edy.

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini menyampaikan, DB ini kan sebenernya soal lingkungan, dulu waktu tahun 80an dan 90an upaya pemberantasan yang melibatkan publik itu campainnya sedemikian kuat, sehingga ada gotong-royong masyarakat. "Dengan kemandirian mereka, lalu mereka membersihkan lingkungan, lalu sarang-sarang nyamuk menjadi minim," ujar Edy.

Dia juga mengatakan penyakit menular lainya di masyarakat, semua dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama lingkungan, layanan kesehatan baik yang primer atau yang berbasis pemberdayaan masyarakat. "Tadi saya dengar pak wamen menyampaikan peran serta masyarakat menurun," ungkap Edy.

0

(['model' => $post])