Nusantaratv.com - Anggota Komisi V DPR RI Sudewo mempertanyakan soal kebermanfaatan light rail transit/lintas rel terpadu (LRT) di Palembang sebagai transportasi umum bagi masyarakat di kota tersebut.
Untuk itu, dia berharap pihak terkait dapat melakukan pengkajian ulang, agar tidak terjadi ketimpangan.
"LRT ini kami lihat harus benar-benar memberi manfaat terhadap transportasi umum yang memberikan akses diperkotaan (Palembang) ini, apakah memang memberikan satu peran yang sangat besar terhadap kebutuhan transportasi masyarakat," ujarnya saat kunjungan kerja spesifik Komisi V ke Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (10/11/2022).
Sudewo juga mendorong pihak terkait agar melihat kembali seberapa besar ongkos pemeliharaan layanan LRT ini. "Apakah imbang dengan pemasukan dari penumpang LRT ini, kalau tidak dan masih terjadi suatu ketimpangan jauh harus dikaji," terangnya.
Misalnya apakah jika tidak ada LRT akan menimbulkan kemacetan dan berdampak pada lalu lintas yang searah dengan jalur kereta tersebut. "Kalau tidak ada dampak kemacetan lalu lintas akibat tidak operasional dan juga akses ke bandara transportasi perkotaan ini juga lancar-lancar saja, daripada memakan biaya yang sangat besar untuk operasional mungkin opsi lain lebih baik dihentikan dulu," ungkap Sudewo.
Sebab biaya operasional LRT saat ini juga diperkirakan akan membebani APBN pemerintah pusat yakni Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan juga pemerintah provinsi terkait biaya pemeliharaannya. Dimana Sudewo mengatakan anggaran tersebut sangatlah besar.
Besarnya anggaran operasional LRT itu disayangkan Sudewo karena masih banyaknya sektor lain maupun pekerjan lain di lingkungan Kementerian Perhubungan maupun pemerintah provinsi yang mungkin belum tertangani.
"Jadi harus dikaji plus minus-nya dengan mengoperasionalkan LRT ini. Jangan sampai semua kekuatan baik dari Kementerian Perhubungan maupun dari pemerintah provinsi itu dikerahkan hanya demi eksisnya LRT ini sementara manfaatnya masih sangat minim terhadap transportasi perkotaan," pungkas Sudewo.