Legislator Terima Banyak Aspirasi di Acara BKSAP Days

Nusantaratv.com - 24 Januari 2024

Wakil Ketua BKSAP DPR RI Gilang Dhiela Fararez saat mengikuti acara BKSAP Days, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2023). Foto: Ayu/nr
Wakil Ketua BKSAP DPR RI Gilang Dhiela Fararez saat mengikuti acara BKSAP Days, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2023). Foto: Ayu/nr

Penulis: Bagas Adi Pangestu

Nusantaratv.com - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Gilang Dhiela Fararez menerima banyak aspirasi dari Guru dan Mahasiswa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Salah satunya aduan guru terkait perlindungan profesi para pendidik saat ini. 

"Kedatangan kami, BKSAP, dalam acara BKSAP Days ini sejatinya untuk mensosialisasikan tentang fungsi diplomasi BKSAP DPR RI ini ke daerah-daerah, salah satunya ke Kabupaten Demak ini. Namun dalam pertemuan dengan Guru dan Mahasiswa, kami malah menerima sejumlah aspirasi," ujar Gilang dalam acara BKSAP Days, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2023).

Aspirasi atau masukan itu salah satunya terkait undang-undang perlindungan guru. Pasalnya selama ini tidak sedikit kasus yang terjadi pada guru dalam kapasitasnya menjalankan profesinya sebagai pengajar, sekaligus pendidik. 

Oleh karena itu, guru tidak hanya memberikan ilmu akademis, melainkan juga pelajaran etika dan moral. Namun sayangnya, terkadang usaha guru tersebut mendapat balasan yang sebaliknya dari siswa maupun pihak keluarga siswa. Seperti persekusi secara fisik kepada guru oleh siswanya, bahkan pelaporan ke pihak berwajib. 

Menanggapi hal itu, Gilang yang juga sebagai anggota Komisi III DPR RI yang membidangi hukum dan HAM itu menjelaskan bahwa jaman sudah berubah, maka tentunya diharapkan ada pendekatan atau pola ajar dan didik yang berbeda, lebih humanis, namun tetap medidik. 

Dari sana tentu diharapkan juga siswa dan orangtua percaya kepada sang guru bahwa pola didik yang diterapkan ke siswa semata untuk mendidik siswa menjadi insan lebih baik lagi, baik dalam sisi akademis, maupun dalam sisi etika dan moral.

"Memang harus ada reward and punishment dari guru ke siswanya, namun itu semua tentu tidak boleh keluar dari koridor atau aturan yang ada. Perlu ada cara atau pendekatan pola didik yang bereda, yang Lebih humanis dari guru. Sementara siswa dan orangtua juga diharapkan percaya kepada guru akan pola didik dan ajar yang diterapkan sang guru semata untuk kemajuan siswa, baik dari sisi akademis, maupun perilaku atau etika hidup yang lebih baik lagi," paparnya.

Bahkan politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini berjanji menampung dan menyalurkan aspirasi-aspirasi yang disampaikan oleh peserta acara BKSAP Days ini ke komisi-komisi terkait di DPR RI.

0

(['model' => $post])

x|close