Legislator Sondang Tampubolon Harap Makin Banyak Produk UMK Diekspor ke Luar Negeri

Nusantaratv.com - 13 Maret 2023

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Sondang Tampubolon berswafoto bersama pelaku UMK. (Mario)
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Sondang Tampubolon berswafoto bersama pelaku UMK. (Mario)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Sondang berharap semakin banyak produk dari pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) Tanah Air yang diekspor ke luar negeri. Ini tentunya setelah dilakukan standarisasi kualitas melalui lembaga yang berwenang, seperti Badan Standar Nasional (BSN).

"Bahkan kita mimpi ada banyak produk yang diekspor (setelah sosialisasi SNI Bina UMK)," ujar Sondang di acara sosialisasi SNI Bina UMK bersama BSN, di kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur, Senin (13/3/2023). 

Diketahui, melalui program SNI Bina UMK, produk UMK bisa dilakukan standarisasi. Standarisasi ini berbeda dengan SNI pada umumnya, karena khusus untuk produk UMK dengan memenuhi sejumlah ketentuan. 

Setelah memiliki label SNI Bina UMK, pelaku UMK bisa meningkatkan standarisasi dengan memenuhi syarat memperoleh label SNI pada umumnya. Ini dilakukan agar produk mereka bisa dijual ke luar negeri. 

Apalagi, kata Sondang sejumlah negara Asia Tenggara masyarakatnya memiliki selera makanan yang kurang-lebih sama dengan masyarakat Indonesia. Hal tersebut tentunya merupakan sebuah peluang.

"Dengan SNI otomatis menjadi lebih mudah ekspor. Banyak juga yang suka sambal, seperti sambal Indonesia. Misalnya di Thailand, masyarakatnya mirip-mirip lidahnya (selera makanannya), sukanya pedas, ikan-ikanan," papar Sondang. 

Sondang mengakui, bahwa upaya menuju suatu produk agar lolos SNI tak mudah. Pemeriksaan mulai dari perlengkapan yang digunakan, bahan, proses pengolahan, kebersihan, dan pengemasannya dipastikan telah sesuai standar terlebih dahulu. 

Walau demikian, kata dia sesungguhnya akan banyak keuntungan yang bisa diraih apabila produk yang dijual telah SNI. 

"Diubek-ubek memang dapur kita. Bagaimana proses produksi, pengemasan. Tapi kalau standar pastinya lebih efisien, tidak banyak bahan terbuang," kata dia. 

Sondang pun kembali mengajak pelaku usaha khususnya di Jakarta Timur untuk segera mengikuti program SNI Bina UMK. Apalagi, tak ada biaya yang dikeluarkan alias gratis, guna mendapatkan label tersebut. 

"Kita sangat bangga jika setelah dari sosialisasi ini, bapak-ibu kembali dengan produk yang berlogo SNI. Sehingga semakin sukses jualan, usaha, untuk kemajuan kita, keluarga dan Indonesia," tandasnya. 

0

(['model' => $post])