Legislator Nilai Cakupan Program BIAN Belum Merata di Setiap Wilayah

Nusantaratv.com - 23 November 2023

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati dalam foto bersama usai memimpin pertemuan Tim Kunspek Komisi IX DPR rapat dengan jajaran Pemda Kabupaten Gowa di Sulsel, Rabu (22/11/2023). Foto: Jaka/nr
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati dalam foto bersama usai memimpin pertemuan Tim Kunspek Komisi IX DPR rapat dengan jajaran Pemda Kabupaten Gowa di Sulsel, Rabu (22/11/2023). Foto: Jaka/nr

Penulis: Bagas Adi Pangestu

Nusantaratv.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati menilai, cakupan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dari Kementerian Kesehatan RI sudah cukup berhasil. Namun tidak merata disetiap wilayah, mengingat per September yang lalu, baru 4 provinsi yang cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) nya sudah mencapai diatas 75 persen.

"Kami melihat progam ini cukup berhasil, namun cakupan yang tidak merata ini dikhawatirkan berpotensi sebagai sumber kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) hingga menimbulkan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3I antara lain campak, difteri, dan bahkan polio. Munculnya beberapa KLB PD3I menjadi alarm bagi kita semua untuk mulai fokus mengejar ketertinggalan pada tahun 2023 ini," ujar Mufidayati saat memimpin Tim Kunspek Komisi IX DPR rapat dengan jajaran Pemda Kabupaten Gowa di Sulsel, Rabu (22/11/2023).

Legislator Dapil Jakarta II ini juga mengapresiasi, langkah-langkah taktis dari Kementerian Kesehatan RI dalam membuat strategi antisipasinya, yaitu penguatan imunisasi rutin pada bayi, Baduta (Bayi Bawah Dua Tahun) dan anak sekolah (melalui BIAS). Kemudian, Balita yang belum mendapatkan imunisasi perlu dicari dan dilengkapi imunisasinya (imunisasi kejar). Terakhir, Kemenkes juga akan memperkuat surveilans sehingga KLB dapat direspon dengan segera.

Untuk informasi, pada tahun 2022, Kementerian Kesehatan RI melaksanakan BIAN untuk meningkatkan cakupan imunisasi rutin anak yang sempat menurun selama pandemi COVID-19, dengan tujuan agar dapat menutup kesenjangan imunitas kesehatan di masyarakat dampak dari pandemi COVID-19. Dimana Provinsi Sulawesi Selatan berada di posisi 3 besar sekaligus peringkat pertama diluar Jawa dengan capaian 82,2 persen, sedangkan untuk capaian Imunisasi tambahan Campak-Rubela juga tertinggi diluar Jawa dengan capaian 84 persen.

0

(['model' => $post])

x|close