Nusantaratv.com - Anggota Komisi V DPR RI Irine Yusiana Roba Putri mengingatkan bahwa keselamatan, kenyamanan dan kelancaran menjadi kunci utama untuk arus pemudik di Sumatera Utara tepatnya di kota Medan. Dimana bandara Kualanamu di Sumatera Utara saat Nataru diprediksi akan bertambah padat 50% dari biasanya.
“Kami dari Komisi V DPR RI meninjau bagaimana kesiapan Bandara Kualanamu untuk mendapatkan data bahwa kenaikan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini diprediksi akan bertambah sekitar 50% dari hari biasanya. Tadi saya menanyakan mengenai bagaimana fasilitas para penumpang dan juga bagaimana antisipasi jika terjadi keterlambatan ataupun pembatalan penerbangan,” kata Irine Yusiana saat ditemui Parlementaria usai melakukan Kunjungan Kerja Komisi V di Medan, Sumatera Utara, Rabu, (6/12/2023).
Diketahui kondisi infrastruktur yang ada saat ini juga sudah lebih baik dari masa lalu. Meskipun demikian, ia mengingatkan perlu ada upaya antisipasi karena terjadi lonjakan kapasitas penumpang tentunya mereka juga harus menyediakan fasilitas umum yang akan ditambah seperti tempat duduk.
“Saya juga meminta karena yang paling dirasakan oleh penumpang itu jika menunggu adalah melihat kondisi udara ataupun kondisi kenyamanan ruangan sehingga, saya meminta adanya penambahan pendingin ruangan itu menjadi salah satu dipikirkan dan terkait posko-posko pelayanan untuk para pemudik,” jelas Legislator PDI-Perjuangan ini.
Komisi V juga mengapresiasi terkait aplikasi (Travelin Lane) yang dapat memudahkan calon penumpang pesawat tidak perlu lagi membawa dokumen yang dibutuhkan saat hendak masuk ke area bandara saat untuk melakukan perjalanan. Karena Travel line adalah layanan jalur khusus bagi penumpang pesawat dalam proses keberangkatan yang tanpa perlu menunjukan kartu identitas dan boarding pass fisik saat di Security Check Point 2 (SCP 2).
“Saya pikir satu dari fasilitas yang perlu diapresiasi terdapat aplikasi yang saya pikir juga bisa memotong antrian sehingga Ini juga sosialisasikan kepada masyarakat. Kita mendorong sosialisasi yang lebih masif lagi bagaimana penggunaan aplikasi ini, karena aplikasi yang sudah dibangun dan dianggarkan tetapi kalau masyarakatnya tidak mendapatkan informasi yang tepat juga saya pikir terasa percuma,” tutupnya.