Legislator Harap Momentum Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Perlu Dipertahankan

Nusantaratv.com - 20 April 2022

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI dengan sejumlah mitra kerja, guna memantau pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi Sulsel, di Makassar, Senin (18/4/2022). (Sofyan/Man)
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI dengan sejumlah mitra kerja, guna memantau pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi Sulsel, di Makassar, Senin (18/4/2022). (Sofyan/Man)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Kinerja ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan pada triwulan IV 2021 menunjukkan adanya pemulihan dengan tumbuh di angka 7,89 persen (year of year), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,25 persen (yoy). 

Pertumbuhan pada triwulan IV juga membawa ekonomi Sulsel kembali tumbuh di atas nasional setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh di bawah nasional. Pemulihan ekonomi juga tercermin pada tahun 2021 dengan pertumbuhan 4,65 persen (yoy) dimana pertumbuhan ekonomi nasional tercatat 3,69 persen.

"Ke depan, momentum pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan perlu dipertahankan dan dioptimalkan untuk mencapai sasaran pembangunan jangka menengah-panjang meskipun akan sedikit tertahan seiring peningkatan risiko Covid-19 pada triwulan I tahun 2022," jelas Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI dengan sejumlah mitra kerja, guna memantau pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi Sulsel, di Kota Makassar, Sulsel, Senin (18/4/2022).

Sejalan dengan kondisi ekonomi yang membaik, lanjut politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut, tingkat inflasi Sulsel pada triwulan IV 2021 lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. 

Inflasi tahunan utamanya disumbang oleh kelompok makanan, minuman khususnya komoditas cabai rawit, minyak goreng, dan cabai merah serta kelompok transportasi seperti tarif angkutan udara dan tarif angkutan dalam kota. Sementara itu, penahan laju inflasi disumbang oleh penurunan harga beras, bawang merah, dan telur ayam ras.

"Dengan perkembangan tersebut, inflasi Provinsi Sulawesi Selatan secara keseluruhan tahun 2021 tercatat sebesar 2,40 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 2,04 persen (yoy). Sebagaimana telah diperkirakan sebelumnya, potensi tekanan inflasi meningkat menjelang periode Nataru (Natal dan Tahun Baru) akibat adanya peningkatan konsumsi dan pelonggaran aktivitas masyarakat. Inflasi Sulawesi Selatan tetap berada dalam sasaran inflasi nasional yang sebesar 3,0±1 persen pada tahun 2021," papar Amir.

Amir menilai, pencapaian ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulsel dalam menjaga stabilisasi harga dan mendukung pemulihan ekonomi. 

Di tengah peningkatan kinerja ekonomi, tekanan inflasi diprakirakan turut meningkat namun tetap terjaga dalam rentang sasaran 3,0±1,0 persen (yoy). Sinergi dan inovasi pengendalian inflasi secara berkesinambungan terus dilakukan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Sulsel.

Legislator dapil Sulsel I itu menilai, ekonomi Sulsel pada tahun 2022 diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 dengan rentang 4,9-5,7 persen (yoy). 

Konsumsi rumah tangga diprakirakan meningkat sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat, seiring dengan upaya percepatan vaksinasi, pencegahan, dan penanganan dampak Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah serta penerapan disiplin dan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang lebih baik oleh masyarakat serta dunia usaha.

Turut hadir dalam pertemuan ini, Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo, Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) Dwi Pranoto, Deputi Komisioner Pengawas IKNB II  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Moch Ihsanuddin, Sestama Badan Pusat Statistik (BPS) Atqo Mardiyanto, serta perwakilan Himpunan Bank Milik Negara (Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara), Jamkrindo Sulawesi Selatan, Askrindo Sulawesi Selatan, serta perwakilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

0

(['model' => $post])

x|close