Nusantaratv.com - Kepala Biro Kerja-Sama Antar Parlemen (KSAP) Sekretariat Jenderal DPR RI Endang T.D. Retnoastuti menjelaskan kunjungan delegasi House for Democracy Partnership (HDP) merupakan bagian dari komitmen Kongres Amerika Serikat (AS) untuk membangun kerjasama yang lebih erat dengan DPR RI.
Pada kunjungan itu, segenap delegasi staf HDP bertukar pengalaman dan keahlian dengan supporting system yang ada di DPR RI.
"Besok itu akan ada 30 peserta dari Tenaga Ahli baik di Komisi, Fraksi, Badan dan juga teman-teman dari Analis, Legal Drafter, Peneliti dan sebagainya itu akan berdiskusi bersama dengan para Expert Staff dari Kongres Amerika," ungkap Endang usai pertemuan dengan delegasi HDP Kongres Amerika Serikat yang digelar di Ruang Rapat BKSAP, Gedung Nusantara III Lt. II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (15/5/2023).
Lebih lanjut, Endang mengapresiasi adanya kunjungan dari delegasi HDP ini. Mengingat, tutur Endang, dengan adanya kunjungan tersebut tak hanya kesetjenan DPR RI yang belajar dari delegasi HDP Kongres AS namun juga sebaliknya yakni kesetjenan DPR RI juga mendapatkan transfer ilmu dari HDP diantaranya mengenai Congressional Research Center yang ada di HDP Kongres AS.
"Banyak ya (yang juga bisa dipelajari dari HDP karena terus terang mereka kan lebih established sebagai Parlemen. Jadi mereka tadi cerita juga mereka ada Congressional Research Center yang bisa kita adopsi. Dan mereka juga mempunyai program-program untuk pengembangan bagaimana pembahasan legislasi yang lebih efisien dan lebih efektif lagi dengan berbagai alat atau cara untuk mengatur akses atau partisipasi dari masyarakat dalam pembahasan sebuah legislasi," paparnya.
"Jadi (kunjungan HDP) ini sangat baik saya rasa karena kita bukan hanya belajar dari mereka tapi juga mereka belajar dari kita. Jadi kita kan juga sebagai Parlemen yang disegani di Asia Tenggara kita juga menyampaikan bahwa inilah performa kita sudah begitu terbangun di Parlemen kita. Sehingga mereka juga memahami cara kerja Parlemen kita dan dengan saling memahami itu maka mereka akan lebih memberi dukungan keahlian terutama diantara supporting system kedua Parlemen," sambungnya.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dilakukan pembahasan mengenai isu lingkungan atau environmental governance. Mengingat, isu lingkungan hidup bukan hanya sebuah isu yang dibahas oleh Komisi atau pihak unit tertentu melainkan harus juga diketahui oleh semua supporting system yang ada di DPR RI.
"Jadi kami melihat bahwa (isu environmental governance) ini sangat penting isu-isu mengenai environmental governance untuk diketahui oleh semua supporting system bukan hanya misalnya tenaga ahli, atau peneliti yang bekerja di unit tersebut misalnya Komisi IV atau Komisi VII DPR RI, tapi semua supporting system dari DPR untuk mengetahui isu tersebut agar up to date juga dengan isu-isu yang berkembang di forum internasional. Kali ini isunya adalah environmental governance," pungkas Endang.
Usai pertemuan, delegasi HDP Kongres Amerika Serikat kemudian melanjutkan agenda dengan foto bersama serta Tur Gedung DPR RI. Dijelaskan Endang, Tur tersebut digelar bertujuan agar HDP Kongres AS dapat mempelajari peninggalan sejarah kebudayaan yang ada di Gedung DPR RI sebagai salah satu Parlemen tertua nan bersejarah.
Turut hadir Kepala Pusat Penelitian Setjen DPR RI Achmad Sani Alhusain, Kepala Perancang Undang-Undang Lidya Suryani Widayati, Kepala Pusat Kajian Anggaran Helmizar. Adapun HDP Kongres AS dihadiri oleh Resident Program Director Darin Bieleck, Program Manager Kerkan Wignyawinata, Program Officer Reed Dhein, Senior Program Associate Jenna Ruffoni, Program Associate Brendan Rooks, Deputy Director HDP Alana Marsili, Analyst Congressional Research Service Lance Larson, Former Deputy Chief of Staff U.S Senate Matt Rimkunas dan Former Acting Director (National Park Service) Margaret Everson.