Penulis: Andi Faisal | Editor: Ramses Manurung
Nusantaratv.com-Anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa'aduddin Djamal meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) untuk memberikan perhatian yang proporsional dan profesional bagi cabang-cabang olahraga (cabor) prioritas meski dengan dukungan anggaran yang terbatas. Hal tersebut diungkapkannya setelah Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Menpora RI terkait Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga (RKA-KL) dan Rencana Kerja Pemerintah Kementerian Negara/ Lembaga (RKP K/L) Tahun 2023.
"Kami memberikan masukan agar ke depan perhatian cabang olahraga prioritas menjadi lebih proporsional dan profesional. Event internasional, beberapa hal yang harus dilakukan, pembinaan yang lebih maksimal ini harapan kita," ujar Illiza usai mengikuti rapat kerja di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Legislator asal daerah pemilihan (dapil) Nanggroe Aceh Darussalam I tersebut juga memberikan apresiasi bagi penerapan skala prioritas yang dilakukan oleh Kemenpora, terutama terkait dengan keikutsertaan Indonesia dalam gelaran SEA Games 2021 lalu dan terbatasnya dukungan anggaran kepada kontingen Indonesia. Pada pesta olahraga Asia tenggara di Vietnam pada 12-23 Mei lalu kontingen indonesia berlaga di 32 cabor dari total 40 cabor yang dipertandingkan.
"Kemenpora ini walaupun anggarannya sedikit pengaturannya baik, kebijakannya fokus sehingga ya kita lihat lah jumlah atlet yang dikirimkan nggak terlalu banyak hanya 400 sekian atlit sama dengan (yang dikirim oleh) Singapura gitu ya, tapi prestasi kita jauh di atas. Kemudian artinya, apa yang beliau tentukan, kebijakan yang belau ambil ini sudah on the track sudah tepat sasaran apalagi kalau didukung oleh uang yang cukup," tambahnya sambil berkelakar.
Dalam rapat kerja tersebut, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga berharap di tengah euforia raihan prestasi saat ini, Kemenpora tetap bisa menjalankan skala prioritas yang telah ditempuh. Terlebih, atas raihan prestasi yang telah diukir, beberapa cabang olahraga olimpik mendapatkan tambahan kesempatan untuk berlaga di gelaran-gelaran dunia maupun regional.
"Apalagi di tahun 2023 ke depan ini momentum semua cabang olahraga olimpik itu juga akan mendapatkan tambahan tiket, baik di kejuaraan dunia maupun di kejuaraan Asia. Sementara, selama ini pembiayaan keberangkatan itu kan hanya dua kegiatan. Nah bisa bayangkan kalau ada 4 (kegiatan). 1 cabang menambah 4 gitu, kayak panahan. Dan seluruh dunia juga dari satu event dunia ke event yang lain. Nah dalam kondisi anggaran seperti ini ya mudah-mudahan masih ada peluang untuk bisa memberikan tambahan," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Illiza juga sempat menyinggung masalah konsistensi pembinaan atlet secara jangka panjang melalui pemusatan latihan nasional. Menurutnya hal ini dapat mendukung realisasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang diinisiasi oleh Menpora.
"Mudah-mudahan untuk yang olahraga prestasi, pelatnas itu bisa pelatnas jangka panjang baik yang seniornya maupun yang junior. Ini penting dilakukan agar DBON ini bisa berjalan tepat target yang ingin dicapai," tambah Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) itu.
Sementara itu, dilansir dari situs resmi Kemenpora, salah satu muatan dalam DBON adalah menetapkan 14 cabang olahraga prioritas/unggulan yang akan diikutsertakan dalam event olahraga internasional Olimpiade dan Paralimpiade, antara lain; bulu tangkis, angkat besi, panahan, atletik, menembak, panjat tebing, senam artistik, balap sepeda, renang, dayung, karate, taekwondo, wushu dan pencak silat.
Komposisi olahraga tersebut bisa berubah dengan sistem degradasi dan promosi.
"Tentang cabor-cabor olimpiade memang itu kita akan lakukan pembinaan jangka panjang dan inshaAllah mudah-mudahan kita bisa lakukan dengan sistematis walaupun tetap kita perhatikan efisiensinya," ujar Menpora, Zainudin Amali setelah menerima pandangan Anggota Dewan.