Komisi X Apresiasi RPJPD Kota Pasuruan Kedepankan Wisata Religi dan Cagar Budaya

Nusantaratv.com - 08 Desember 2023

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi saat memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi X ke Kota Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Rabu, (6/12/2023). Foto: Runi/nr
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi saat memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi X ke Kota Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Rabu, (6/12/2023). Foto: Runi/nr

Penulis: Bagas Adi Pangestu

Nusantaratv.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi mengapresiasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 Kota Pasuruan yang kedepankan kota berbasis wisata religi dan Cagar Budaya (heritage). Menurutnya, sebagai Kota Santri, Pasuruan memiliki potensi wisata religi yang terkenal dan menarik banyak wisatawan.

“Hal itu seperti makam Kyai Hamid yang juga dikenal sebagai Makam Mbah Hamid. Selain itu juga ada wisata heritage (yaitu) banyaknya bangunan cagar budaya antara lain omah singa, dan juga Gedung Harmonie,” jelasnya usai melakukan Kunjungan Kerja Reses Komisi X ke Kota Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Rabu, (6/12/2023).

Politisi Fraksi Partai Demokrat ini menjelaskan wisata religi Makam Mbah Hamid tidak hanya sebatas mengunjungi makam saja, akan tetapi juga dapat mengunjungi Masjid Al-Anwar yang di depannya terdapat payung Madinah di kawasan alun-alun. Pada wisata religi ini makam Mbah Hamid memiliki satu acara pamungkas yang selalu dihadiri ribuan orang, saat Haul Mbah Hamid. Dengan demikian melihat wisata di Pasuruan cukup potensial sehingga dapat dijadikan wisata unggulan untuk mengembangkan potensi wisata yang ada.

“Dengan demikian guna meningkatkan kunjungan daripada wisatawan perlu adanya promosi dan informasi agar menarik masyarakat. Perlu Adanya amenities (fasilitas) seperti sarana kebersihan, makanan ataupun pilihan kuliner, dan juga sarana prasarana lainya yang mendukung termasuk sumber daya manusianya. perlu adanya konsep yang kuat. Pada dasarnya tamu itu hadir untuk menikmati wisata yang ditawarkan, menjadi experience yang menyenangkan”, ungkapnya

Di Pasuruan terdapat Wisata Religi Makam Mbah Hamid yang dihadiri ribuan orang namun dinilai masih kurang terpromosikan dengan baik. Sehingga, perlu ada konsep besar menjadikan wisata lebih dikenal lagi di seluruh Indonesia.

Seperti diketahui wisata religi di berbagai daerah yang terkenal seperti di Surabaya ada di Makam Sunan Ampel. Namun di Pasuruan juga terdapat Wisata Religi Makam Mbah Hamid yang dihadiri ribuan orang namun dinilai masih kurang terpromosikan dengan baik. Sehingga, menurutnya, perlu ada konsep besar menjadikan wisata lebih dikenal lagi di seluruh Indonesia.

Di tempat yang sama Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf yang akrab dipanggil Gus Ipul menyampaikan bahwa Pasuruan memiliki potensi wisata. Jika dikerjakan dengan optimal akan mendekatkan kemajuanya seperti Kota Surabaya dan Kota Malang.

“Cita-cita saya sangat sederhana, (yaitu) menginginkan keadilan. Kalau biasanya masyarakat Pasuruan datang ke Surabaya dan Malang untuk jalan-jalan, kedepan sebaliknya merekalah yang dapat berkunjung ke Pasuruan untuk meningkatkan perekonomian di Pasuruan. Namun itu juga tidak bisa hanya sekadar ucapan, harus membuat terobosan yang tidak ada di kedua kota tersebut, Pasuruan memiliki dua (baik sebagai) kota wisata religi dan Heritage,” jelasnya

Lanjutnya Gus Ipul menjelaskan, sebelum Kota Surabaya memiliki pelabuhan utama Tanjung Perak, Pasuruan sudah lebih dahulu memiliki pelabuhan namanya Tanjung Tembikar. Sehingga, menurutnya, di Kota Pasuruan saat ini banyak bangunan Belanda kuno yang sampai sekarang masih dijadikan tempat-tempat kunjungan wisata oleh turis.

“Jadi banyak hal menarik terdapat gedung-gedung tua. Kalau di surabaya ada Hotel Mojopahit, Pasuruan Hotel Daroessalam Syariah Heritage jauh lebih tua,” jelas Gus Ipul.

Di sisi lain, Makam Mbah Hamid yang sudah banyak masyarakat berkunjung untuk berziarah terutama di hari-hari tertentu, namun dari segi fasilitas belum memadai. Untuk itu, Pemerintah Kota Pasuruan membuat terobosan dengan adanya pembangunan revitalisasi di sekitar alun-alun menjadi seperti di Kota Madinah.

“Jika di (Saudi) sana ada Makam Rasulullah dan Masjid Nabawi suasana depan yang luas dengan sejumlah payung teduh dihadirkan, untuk itu Pasuruan mencontoh dan mengembangkan pembangunan 12 payung teduh yang hari ini sudah berdiri di seputaran Masjid Masjid Al-Anwar,” tambah Gus Ipul.

0

(['model' => $post])

x|close