Komisi VIII Beri Catatan untuk Perbaikan Penyelenggaran Haji Tahun Depan

Nusantaratv.com - 08 November 2022

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI TB. Ace Hasan Syadzily memimpin Rapat Kerja Komisi VIII PR RI dengan Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Menteri Perhubungan, di Gedung DPR. (Runi/nvl)
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI TB. Ace Hasan Syadzily memimpin Rapat Kerja Komisi VIII PR RI dengan Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Menteri Perhubungan, di Gedung DPR. (Runi/nvl)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI TB. Ace Hasan Syadzily menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji 1443H/2022M. 

Namun, dia meminta Menteri Agama (Menag) untuk terus melakukan perbaikan dalam penyelenggaraan ibadah haji yang meliputi aspek pembinaan, pelayanan, dan perlindungan agar jemaah dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan syariat Islam.

"Kami menerima laporan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Laporan Keuangan Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1443H/2022M, kami apresiasi namun ada beberapa hal yang menjadi konsen kami untuk perbaikan penyelenggaran haji kedepannya," ungkap Ace saat memimpin Rapat Kerja Komisi VIII PR RI dengan Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes) dan Menteri Perhubungan (Menhub), di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Pertama, mengeni fasilitas pelayanan dan perlindungan jamaah haji selama di Arab Saudi. Menurut Ace, pelayanan jamaah di masyair tidak sebanding dengan kenaikan biaya yang harus dibayarkan. "Karena ini bisnis maka harus ada pendekatan bisnis," kata Ace.

Dia berharap Menag dapat memanfaatkan forum haji internasional untuk kemaslahatan jamaah haji. Pihaknya juga meminta pemerintah memperbaiki kualitas bimbingan ibadah haji untuk jamaah haji selama persiapan dan pelaksanaan ibadah haji yang masih perlu ditingkatkan. 

Kemudian, lanjut Ace, dia minta pemerintah memperbaiki standar kompetensi kualitas keahlian petugas haji dalam melayani dan melindungi jamaah haji, memperbaiki layanan kesehatan jamaah haji pada saat pelaksanaan Armuzna, serta memperbaiki sarana transportasi jamaah haji selama di Arab Saudi. 

Selain itu, legislator Fraksi Golkar itu juga menyoroti perencanaan pembiayaan penyelenggaraan haji.  "Tadi dilaporkan ada uang efesiensi sebesar Rp546 milliar. Ini angka yang banyak. Kita kemarin pada saat kekurangan sibuk untuk bisa menutupi biaya Masyair yang cukup tinggi, tetapi setelah melalukan efesiensi ternyata cukup besar sisanya. Apakah ini karena keberhasilan Kemenag melakukan efesiensi atau kita tidak mampu membuat perencaan yang baik," ungkapnya. 

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan, Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Laporan Keuangan Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1443H/2022M. Disampaikan Menag, realisasi anggaran operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji sejak 1 Januari 2022 sampai dengan 31 Agustus 2022 sebesar Rp8.602.929.936.632,83 atau 93,67 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp9.184.734.410.892,98. 

Alokasi anggaran tersebut berasal dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sebesar Rp3.787.601.024.059,59 dan Nilai manfaat, Dana Efisiensi, dan Sumber Lain yang sah sebesar Rp5.397.133.386.833,38. "Realisasi anggaran tersebut merupakan realisasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler. Tidak terdapat anggaran dan realisasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus," jelas Menag.

Ditambahkan Menag, secara umum, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini berjalan dengan baik dan lancar. Harapan jamaah haji untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal demi terwujudnya haji yang mabrur, lanjutnya, telah diupayakan selama 73 hari. 

0

(['model' => $post])

x|close