Komisi VII Inventarisasi Kendala yang Dihadapi PT Bukit Asam Lampung

Nusantaratv.com - 20 Januari 2023

Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Patijaya bersama Tim Kunspik Komisi VII DPR RI saat meninjau dan melihat secara langsung terkait kegiatan dan produksi Batu Bara di PT Bukit Asam Coal Terminal di Bandar Lampung. Foto: Jiwa/nr
Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Patijaya bersama Tim Kunspik Komisi VII DPR RI saat meninjau dan melihat secara langsung terkait kegiatan dan produksi Batu Bara di PT Bukit Asam Coal Terminal di Bandar Lampung. Foto: Jiwa/nr

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Komisi VII DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) ke PT Bukit Asam Coal Terminal di Provinsi Bandar Lampung. Kunjungan ini dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan serta menyerap aspirasi dan melihat secara langsung perkembangan di daerah, khususnya di bidang energi. Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Patijaya mengungkapkan, Komisi VII ingin mengetahui dan menginventarisasi kendala apa saja yang dihadapi PT Bukit Asam tersebut.

"Pada pertemuan tadi kami menyampaikan harapan-harapan dari Komisi VII, serta kami juga ingin tahu apa yang menjadi kendala-kendala yang dihadapi oleh PT Bukit Asam," papar Bambang dalam pertemuan Kunspik di Lampung, Kamis (19/1/2022).

Dalam Kunjungan yang dipimpin oleh Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto ini, Komisi VII berupaya mengetahui berbagai persoalan dan masalah yang dihadapi PT Bukit Asam Coal Terminal di Bandar Lampung. Khususnya berkaitan dengan Kegiatan produksi dan kapasitas yang dimiliki oleh terminal Batu Bara PT Bukit Asam.

Selain dialog, peninjauan langsung juga dilakukan dalam rangka mendapatkan data, informasi, dan melihat secara langsung terkait dengan kegiatan dan produksi Batu Bara di PT Bukit Asam Coal Terminal di Bandar Lampung. Komisi VII juga ingin mengetahui tingkat efektivitas peran yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat di daerah.

Dalam kunjungan ini, Komisi VII telah melihat secara langsung kinerja yang dilaksanakan mitra Komisi VII DPR RI dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya di PT Bukit Asam Coal Terminal di Bandar Lampung. PT Bukit Asam Tbk menjadi salah satu perusahan tambang batubara berskala nasional dan terbesar di Indonesia. Bahkan dalam visinya, perusahan pertambangan batu bara ini, ingin menjadi perusahan energi kelas dunia yang sekaligus peduli terhadap lingkungan.

Jaringan bisnis dan wilayah operasi perusahan plat merah ini tercatat dengan total area kelola 68.777 ha yang berlokasi di beberapa daerah di pulau Sumatera dan Kalimantan. Total produksi batu bara PT Bukit Asam Tbk hingga Kuartal III 2022 mencapai 27,7 juta ton, meningkat 21 persen dibanding Kuartal III 2021 yang sebesar 22,9 juta ton. 

Sedangkan penjualan batu bara perusahaan ini sampai dengan Kuartal III 2022 sebanyak 23,5 juta ton, tumbuh 12 persen secara tahunan. Pelabuhan Tarahan merupakan dermaga terbesar yang dimiliki PT. Bukit Asam Tbk. Beroperasi sejak tahun 1986 sebagai Terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS), yang pada awalnya disiapkan untuk pengapalan batubara hasil produksi tambang di Tanjung Enim Provinsi Sumatera Selatan dengan tujuan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) di Suralaya Provinsi Banten.

 

0

(['model' => $post])