Nusantaratv.com - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi berharap PLN (Perusahaan Listrik Negara) di Batam, Kepulauan Riau dapat lebih mengoptimalkan pembangunan kapasitas pembangkit listrik berbasis Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET).
"Kami di Komisi VII DPR RI saat ini sedang dalam tahap finalisasi RUU EBET. Sejalan dengan itu, kami ingin melihat bagaimana PLN Batam ini lebih mengoptimalkan pembangunan EBET. Salah satunya kami berharap dengan peningkatan kapasitas pembangkit listrik EBET di Batam ini," ungkap Bambang saat kunjungan kerja Reses Komisi VII DPR RI ke Batam, Kepulauan Riau, Rabu (6/12/2023).
Dengan peningkatan pembangkit listrik berbasis EBET tersebut, lanjut Bambang, tentu PLN Batam tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan listrik dalam negeri, khususnya wilayah Batam saja. Melainkan juga untuk diekspor ke Singapura yang hanya berjarak beberapa kilometer dari Batam. Kebetulan, menurut Bambang, negara tetangga Indonesia itu memiliki komitmen yang sama dengan Indonesia, mewujudkan Net Zero Emission di tahun 2060, yakni lewat green energy dengan EBET.
Tidak hanya itu, Politisi dari Fraksi Partai Gerindra ini juga menyoroti tentang pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang belum terbangun secara merata di wilayah atau pulau-pulau yang ada di Kepulauan Riau. Bahkan, khusus wilayah Batam, kondisi bisnis PLN Batam yang merupakan unit bisnis tersendiri yang terpisah PT PLN (Persero) kondisinya dianggap tidak sehat karena cadangan listriknya (reserves margin) terhadap beban puncak hanya 3 persen, yang seharusnya minimal berada di kisaran 15 persen.
Kabarnya, inilah salah satunya yang menjadikan kota Batam sempat mengalami pemadaman bergilir. Selain juga karena faktor cuaca, di mana Batam sempat mengalami kemarau panjang, sementara PLN Batam menggunakan PLTA (Pembangkit listrik tenaga air) yang sangat mengandalkan air.
"Oleh karena itu selain mendorong PLN khususnya Batam untuk lebih meningkatkan lagi kapasitas pembangkit yang bersumber dari EBET. Misalnya dengan menambah PLTS di Batam. Kami juga mendukung perbaikan infrastruktur PLN yang sudah lama rusak, seperti jaringan travo-travo dan gardu yang sudah lama, bisa diperbaik lagi," paparnya.