Komisi VII Dorong PT Indofood Suplai Bahan Baku dari Negara Sendiri

Nusantaratv.com - 16 September 2022

Anggota Komisi VII DPR RI Willy Midel Yoseph saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke  PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk, di Provinsi Jambi, Kamis (15/9/2022). (Dipa/Man)
Anggota Komisi VII DPR RI Willy Midel Yoseph saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk, di Provinsi Jambi, Kamis (15/9/2022). (Dipa/Man)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Anggota Komisi VII DPR RI Willy Midel Yoseph menilai kekhawatiran PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk dalam hal supply impor bahan baku seharusnya bisa disokong dari suplier lokal.

Mengingat bahan baku gandum yang menjadi bahan utama PT Indofood dalam memproduksi produknya, seperti mi instan hingga berbagai macam produk lainnya, berpotensi mengalami kelangkaan akibat situasi global.

"Supply bahan baku yang utama, seperti gandum bisa terjadi kelangkaan, melihat harga pasar yang terus melonjak naik. Apalagi salah satu suplier terbesar datang dari negara Rusia yang saat ini sedang berseteru dengan negara lain. Hal ini wajar dikhawatirkan, mengingat bahan baku ini menjadi bahan baku utama PT Indofood dalam memproduksi produknya, yaitu mie instan," tutur Willy saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke  PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk, di Provinsi Jambi, Kamis (15/9/2022). 

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan, supply bahan baku lokal menjadi kesempatan terbaik di mana kita sudah tidak lagi tergantung pada negara lain. PT Indofood sudah semestinya bergerak untuk membuka kesempatan masuk bagi petani lokal dalam hal supply bahan baku. Menurutnya ini menjadi salah satu cara agar perusahaan dalam negeri untuk tidak tergantung dengan negara lain, memberdayakan petani setempat di Jambi.

"Saya sudah memberikan masukan kalau kita mendatangkan bahan baku dari negara lain, atau bahkan daerah lain seperti Pulau Jawa, biaya transport cukup besar, dan pastinya akan berpengaruh pada cost produksi. Makanya kita berharap para petani mau bekerjasama untuk menanam produk-produk yang dibutuhkan, tentu ini akan menjadi sesuatu yang positif. Pertama murah, kemudian lapangan pekerjaan, karena memberikan kesempatan kepada para petani dan lainnya untuk mendapat keuntungan ini," ungkap Willy.

Willy menyampaikan kesempatan berupa peluang usaha dapat dibicarakan lebih serius bersama pemerintah daerah, kota atau provinsi, dan tentunya dengan petani setempat. Karena tidak hanya gandum, melainkan masih banyak bahan baku yang dibutuhkan. 

"Sekali lagi kita melihat petani lokal punya banyak kesempatan. Selain gandum, ada juga singkong, kemudian cabai, minyak kelapa sawit, semuanya ada di wilayah (Jambi) ini. Tinggal bagaimana agar masyarakat dapat memanfaatkan peluang dan tentunya  PT Indofood juga harus membina agar hasil produknya itu sesuai dengan kualitas yang diinginkan," tuturnya.

Legislator daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Tengah (Kalteng) itu berharap pengembangan industri mi instan yang dilakukan PT Indofood terus berinovasi. Dia ingin PT Indofood terus menyuplai produknya hingga ke banyak negara, yang tujuannya untuk membanggakan nama baik Indonesia.

"Kalau  pengembangan industri dari PT Indofood, menurut kami mereka sudah punya 18 rasa dan tentu yang kita dorong agar mereka mampu menyuplai tidak hanya di Indonesia, bahkan kita mendorong agar mampu mengekspor langsung ke negara-negara, seperti China, Singapura, Vietnam dan Eropa lainnya. Kemudian dari tinjauan langsung tadi, ternyata PT Indofood sudah menggunakan teknologi digital yang modern dan pastinya lebih efisien dan cepat dalam hal memproduksi produk-produknya," tutupnya.

0

(['model' => $post])

x|close