Nusantaratv.com - Anggota Komisi V DPR RI Hamid Noor Yasin menyatakan pihaknya mendukung rencana percepatan pembangunan Bendungan Jlantah yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai komitmen memenuhi kebutuhan air baku, mendukung ketahanan pangan, dan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
“Tahun 2023 Bendungan ini akan selesai, mudah-mudahan diberikan kelancaran sehingga kemanfaatan bendungan ini bisa segera digunakan oleh khususnya masyarakat karanganyar atau mungkin kabupaten yang lain,” ungkap Hamid saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI meninjau lokasi pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (15/09/2022).
Sebelumnya, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko menyatakan Proses pembangunan Bendungan Jlantah yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Perpres No. 109 Tahun 2020, akan dipercepat dari jadwal semula. “Saat ini konstruksinya telah mencapai 44 persen, dan akan dipercepat proses penyelesaiannya dari rencana Desember 2023 menjadi Oktober 2023,” kata Jarot.
Terkait hal tersebut, Hamid Noor Yasin yang merupakan legislator dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah IV yang meliputi Kabupaten Karanganyar itu juga mendorong agar pemerintah juga dapat segera melakukan pembayaran dan menyelesaikan ganti rugi lahan milik masyarakat yang terdampak pembangunan bendungan. “Kami mendorong agar pembangunan ini sukses tanpa ekses, artinya dengan masyarakat yang punya lahan segera diselesaikan ganti rugi dan untungnya,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Bendungan Jlantah yang dibangun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo yang memiliki area genangan seluas 50,45 hektare ini rencananya akan dimanfaatkan untuk irigasi lahan, penyediaan air baku dan mereduksi banjir di Kecamatan Jatiyoso, Jatipuro dan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), konservasi air serta pariwisata.