Komisi IX Tinjau Persiapan Pelayanan Kesehatan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya

Nusantaratv.com - 26 Mei 2022

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI ke Asrama Haji Sukolilo, di Surabaya, Jawa Timur. (Novel/rni)
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI ke Asrama Haji Sukolilo, di Surabaya, Jawa Timur. (Novel/rni)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Komisi IX DPR RI meninjau Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), dalam rangka pengawasan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji tahun 2022.  

Sebagai informasi, Asrama Haji Sukolilo sempat digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 sejak awal 2020. Sebab itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengatakan pihaknya ingin memastikan perihal kebersihan dan kondisi Embarkasi Surabaya itu layak digunakan. 

"Asrama haji ini kan kemarin menjadi tempat untuk karantina, jadi kita ingin memastikan tempatnya benar-benar sudah bersih, kemudian (asrama) ini sudah dua tahun tidak dipakai (untuk embarkasi haji) maka harus dipastikan kondisinya bersih dan layak," jelas Ninik, sapaan akrab Nihayatul Wafiroh, saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI ke Asrama Haji Sukolilo, di Surabaya, Jatim, Rabu (25/5/2022).

Ninik juga menilai persiapan kesehatan terhadap calon jamaah haji saat ini tidak boleh sembarangan. Terdapat tiga syarat perjalanan haji dari Pemerintah Arab Saudi yang harus terpenuhi, yaitu syarat vaksinasi Covid-19 minimal vaksin lengkap, PCR 72 jam sebelum keberangkatan dan syarat maksimal umur di bawah 65 tahun. 

"Kita lihat adalah bagaimana persiapan soal kesehatan karena haji kali ini tidak sembarangan harus ada persyaratan PCR, harus vaksin, dan ada persyaratan (umur jamaah haji) maksimal 65 tahun," jelas Ninik.

Kemudian, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengusulkan untuk dapat disediakan tempat swab PCR di Asrama Haji Sukolilo agar menjadi solusi apabila ada jamaah haji yang terkendala tidak melakukan swab ketika berangkat dari daerah asalnya dan membutuhkan swab PCR kembali. 

Dia juga meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan mitigasi jika ada jamaah haji yang terkena positif Covid-19 termasuk dalam perawatannya. 

"Kita usul, jika in case ada persoalan tidak terduga, terdapat jamaah yang delay, atau ada yang harus dirawat 2-3 hari, sehingga (masa berlaku) PCR dari daerah itu sudah lebih dari 72 jam, jadi harus di PCR lagi, itu kita harus tetap siapkan (swab PCR) di (asrama) sini. Saya juga sudah bilang ke Dinas Kesehatan dan juga Kemenkes, di sini juga harus ada mitigasi kalau ternyata saat PCR ada yang positif Covid-19, harus dirawat dimana dan bagaimana yang harus lakukan," sebut legislator daerah pemilihan (dapil) Jatim III tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Inna Mahanani memberikan informasi berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes) per tanggal 24 Mei 2022, total jamaah haji asal Jawa Timur ada 19.215 orang (dengan cadangan). 

Kemudian data cakupan vaksinasi meningitis bagi jamaah haji mencapai 91,58 persen, vaksinasi Covid-19 dosis 1 sebesar 94,6 persen, dosis 2 sebesar 92,3 persen. Inna juga menyampaikan bahwa untuk jamaah haji tahun 2022 sudah wajib vaksin meningitis, vaksin Covid-19 dosis 1 dan dosis 2, serta hasil swab PCR negatif. 

"Persiapan vaksinasi dimana untuk jamaah haji tahun ini wajib sudah divaksin meningitis dan Covid-19 dosis 1 serta dosis 2 dan hasil PCR negatif, sehingga kami berproses menyiapkan laboratorium-laboratorium sehingga ketika mereka berangkat sudah clear, kemudian bisa berangkat," jelas Inna kepada Tim Kunspek Komisi IX DPR RI.

0

(['model' => $post])

x|close