Nusantaratv.com - Anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti menyinggung hasil investigasi Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terkait sindikat perdagangan orang yang diduga sengaja menenggelamkan perahu pekerja migran ilegal (PMI) untuk mengelabui aparat.
Menanggapi temuan tersebut, Krisdayanti meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menindaklanjuti kasus dugaan penenggelaman kapal pekerja migran di perairan Johor, Malaysia yang menewaskan lebih dari 22 pekerja migran ilegal.
"Tentang penenggelaman, jadi bukan kapal Bu Susi saja ditenggalamkan, tetapi pekerja kita yang ditenggelamkan. Ini sudah kriminal yang luar biasa," ungkap Krisdayanti dalam Rapat Kerja Komisi IX bersama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (3/4/2023).
Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan, pemerintah perlu bertindak tegas dalam memberantas penempatan ilegal pekerja migran.
"Saya pikir perlu ada pemantau khusus dari Kementerian Tenaga kerja juga kelembagaan BP2MI yang harus satu padu agar bisa memberikan karpet merah untuk pekerja migran kita," tegasnya.
Dalam rapat tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Anas Thahir mengatakan persoalan PMI ilegal terus memuncukan persoalan baru. Dia mendesak Kementerian Ketenagakerjaan bersama BP2MI mengungkap pelaku sindikat yang melakukan penampungan, penempatan dan pengirim pekerja migran Indonesia secara ilegal ke luar negeri.
"Saya kira ini adalah persoalan serius dan terjadi berulang-ulang. Apa yg sudah dilakukan pemerintah? Saya berharap dilakukan tindakan hukum yang cepat, tegas, dan dihukum seberat-beratnya. Sebab jika tidak, perdoalan yang berkaitan dengan PMI Ilegal ini tidak akan selesai. Selalu memunculkan persoalan baru yang lebih rumit," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyampaikan hasil investigasi BP2MI terkait peristiwa 15 Desember 2021 lalu.
Disebutkan, perahu yang mengangkut 64 pekerja migran Indonesia tanpa dokumen tenggelam di Perairan Johor. Sebanyak 22 orang tewas dan 29 hilang.
Benny menuturkan, dalam peristiwa itu, sindikat perdagangan orang diduga sengaja mengorbankan salah satu perahu mereka untuk ditenggelamkan agar menarik perhatian aparat. Dengan begitu, mereka dapat meloloskan perahu lain yang membawa lebih banyak pekerja migran tanpa dokumen.