Nusantaratv.com - Komisi IV DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) ke Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP), Serang, Banten.
Kunjungan yang dipimpin Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, tersebut dalam rangka meninjau persiapan kerja sama penyediaan benih dengan beberapa Direktorat Jenderal (Dirjen) di Kementerian Pertanian (Kementan).
Dalam kesempatan itu, Sudin menyoroti dua hal yang ada di BPTP. Pertama, adanya pembubaran struktur organisasi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) di Kementan yang menyebabkan BPTP tidak lagi memiliki peneliti. Terkait masalah tersebut Komisi IV meminta Kementan untuk membantu pendanaan penelitian dan pengembangan di BPTP seluruh Indonesia.
"Litbang sudah dibubarkan dan diganti judul. Jadi, di BPTP tidak ada lagi peneliti. Maka tadi saya minta eselon I di Kementan untuk mem-back up pendanaan penelitian di BPTP seluruh Indonesia. Karena penelitian sudah tidak lagi mendapatkan alokasi pendanaan, hanya mendapatkan Rp800 milyar untuk operasional. Bukan untuk penelitian dan pengembangan," ujar Sudin usai pertemuan di Gedung BPTP Banten, Serang, Banten, Jumat (4/11/2022).
Kedua, mengenai aspirasi dari BPTP Banten untuk memperbanyak benih sumber. Benih sumber merupakan tanaman atau bagian tanaman yang digunakan untuk memproduksi kelas-kelas benih.
BPTP Banten juga meminta perbaikan lahan lantai jemur yang biasanya dibangun dengan penggunaan material semen yang rata, serta pengadaan mesin pengering sebagai alternatif jika penjemuran tidak dapat dilakukan.
"Ternyata mereka membutuhkan, antara lain, memperbanyak benih sumber, perbaikan lahan lantai jemur, serta pengadaan mesin pengering. Atas hal tersebut, langsung saya perintahkan kepada eselon I (Kementan) untuk mem-back up," jelas Anggota dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Karena itu, Sudin meminta BPTP mampu bekerja sama dengan baik agar petani di seluruh Indonesia mempunyai dan dapat menanam benih-benih yang bermutu tinggi.
"Jadi, jangan sampai petani mau tanam tapi tidak mempunyai bibit yang bermutu tinggi. Ini yang paling penting. Karena dari bibit induk yang pertama, tidak bisa digunakan berkali-kali. Kebanyakan petani, sudah dapat bibit atau benih lalu ditanam, kemudian dijadikan bibit lagi. Itu tidak baik mutunya. Dan atas prihal itu langsung kami tindak lanjuti, bukan hanya dibanten tapi di seluruh Indonesia," tutup legislator Dapil Lampung I itu.
Adapun kunjungan tersebut dihadiri pula oleh pihak Kementan (Direktur Jendral Tanaman Pangan serta Direktur Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian), Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serang, serta kepala BPTP Banten.