Nusantaratv.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budisatrio Djiwandono menyampaikan kekhawatirannya terhadap gejolak harga komoditas pokok yang berisiko mengalami keberlanjutan.
Menurutnya, kenaikan harga komoditas pokok yang kini dialami di Indonesia dan negara tetangga lain perlu diantisipasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mencegah kenaikan harga yang berkelanjutan hingga pasca bulan Ramadan.
"Saya khawatir (kenaikan harga komoditas) ini bukan berhenti di bulan suci Ramadhan saja, tetapi karena kondisi geopolitik ekonomi dunia juga, kita harus mempersiapkan langkah-langkah tajam. Kenaikan harga bahan pokok juga di tengah kenaikan harga energi, ditambah juga konflik yang sedang berlangsung di Ukraina-Rusia ini menambah tekanan yang luar biasa," ujar Budi saat Rapat Kerja Komisi IV DPR RI bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022).
Dalam Rapat Kerja yang beragendakan untuk meningkatkan fokus terhadap penyediaan pangan nasional ini, Budi mengusulkan Kementan dan mitra kerja terkait untuk menjalankan program penyediaan kebutuhan bahan pokok sebaik-baiknya. Selain itu, dia menilai perlu langkah antisipatif agar kenaikan harga ini tidak berlangsung dalam jangka panjang.
"Kondisi dunia ini terus memberi tekanan terhadap harga kebutuhan pokok kita, jangan sampai rakyat hari ini menjerit tapi menjeritnya menjadi sangat panjang, Sri Lanka, Pakistan, Peru gejolak politiknya sudah semakin mengkhawatirkan, kita sudah merasakannya di Indonesia. Saya minta Bapak-Ibu juga antisipasi dan lakukanlah kerja-kerja untuk menghadapi permasalahan ini," imbau politisi Partai Gerindra ini.
Senada, Anggota Komisi IV DPR RI Haerudin juga memandang Kementan perlu mengeratkan kemitraan dengan Bulog untuk mengamankan pasokan pangan terutama beras, gula dan kebutuhan pokok lainnya untuk rakyat.
Dia menegaskan segala agenda strategis terkait isu ini perlu dijalankan dengan hati-hati dan amanah. "Kita (Komisi IV) selalu setuju dan kita selalu ingatkan bahwa program yang kira-kira diluar agenda-agenda strategis mohon berhati-hati semua karena memang ini amanah rakyat dari anggaran itu butuh kita juga berhati-hati, butuh tepat sasaran," tutup politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.