Nusantaratv.com - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid berharap program yang sudah digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), khususnya Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) untuk penyelenggaraan satelit baru di tahun 2023 dapat cepat terlaksana.
Mengingat penggunaan internet oleh masyarakat Indonesia yang sudah cukup padat ditambah dengan beragam konten yang ada saat ini. Hal itu disampaikan Meutya usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Panitia Kerja (Panja) Penyediaan Akses Internet Komisi I DPR RI dengan Direktur Utama BAKTI Anang Latif, tentang Program Penyediaan Akses Internet di Sumatera Utara (Sumut), Jumat (8/4/2022).
"Nampaknya dengan penggunaan internet yang sudah cukup padat dan konten-konten yang sekarang tidak lagi teks, video dan lain-lain, memerlukan bandwidth yang lebih besar. Dan ini kelihatannya yang dilakukan bandwidth-nya sudah cukup penuh yang dilakukan oleh BAKTI. Yang digunakan secara gratis oleh masyarakat, baik itu tenaga kesehatan, maupun juga murid-murid di sekolah-sekolah. Jadi kita harapkan nanti dengan beroperasinya satelit yang baru nanti Insha Allah kendala-kendala itu bisa tertangani," jelas Meutya.
Dalam kesempatan tersebut, Komisi I DPR RI mendapatkan penjelasan Direktur Utama BAKTI tentang Program Penyediaan Akses Internet di Sumatera Utara merujuk pada Peta Digital 2021-2024.
Selanjutnya Tim Panja mendukung BAKTI untuk terus melakukan langkah-langkah yang tepat dan strategis dalam mengantisipasi berbagai kendala dan masalah yang dihadapi, sehingga dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan akses internet bagi masyarakat terutama di sektor pendidikan, kesehatan, pariwisata dan pengembangan usaha.
"Komisi I sedang membuat Panja untuk dukungan internet, pemerataan internet yang dilakukan oleh Kominfo, khususnya oleh BAKTI di seluruh Indonesia. Jadi ini dalam rangka menyerap masukan untuk Panja, sebetulnya pelaksanaanya sudah seperti apa, kalau ada kendala, kendalanya seperti apa? Termasuk misalnya dukungan-dukungan anggaran," tutur politisi Partai Golkar itu
"Misalnya, diperlukan lebih banyak titik, berarti kita juga harus memikirkan tidak hanya fungsi pengawasan tapi fungsi penganggarannya seperti apa. Dan kami akan ke beberapa titik, Sumatera Utara salah satunya. Jadi kita akan lihat bagaimana juga di titik-titik lain untuk menjadi masukan bagi Panja," tambahnya.
Berkaitan dengan wilayah blank spot yang masih ada di Sumatera Utara, Panja Penyediaan Akses Internet Komisi I DPR RI meminta BAKTI Kominfo untuk terus bersinergi dengan penyelenggara operator seluler dalam pembangunan infrastruktur BTS 4G.
Panja Penyediaan Akses Internet Komisi I DPR RI juga akan menjadikan berbagai masukan yang disampaikan untuk selanjutnya akan menjadi bahan/catatan dalam Rapat Kerja atau Rapat Dengar Pendapat dengan mitra Komisi I DPR RI.
Saat pertemuan, BAKTI memaparkan telah memiliki sebaran Nasional Akses Internet BLU BAKTI dengan jumlah total 15.827 titik layanan akses internet, dimana 40,18 persen untuk pendidikan, 27,20 persen untuk kantor pemerintahan, 24,77 persen untuk pelayanan kesehatan, 2,98 persen untuk tempat ibadah, 2,41 persen untuk pusat kegiatan masyarakat, 1,00 persen untuk pertahanan dan keamanan, 0,61 persen untuk lokasi wisata, 0,55 persen pelayanan usaha dan 0,30 persen untuk transportasi publik.
Turut hadir dalam Kunjungan Kerja Spesifik Tim Panja Penyediaan Akses Internet Komisi I DPR RI ke Sumatera Utara yakni Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari (F-PKS), dan sejumlah Anggota Komisi I DPR RI, di antaranya, Itet Tridjajati Sumarijanto dan Sturman Panjaitan dari F-PDI Perjuangan, Christina Aryani (F-PG), Yan Permenas Mandenas (F-Gerindra), Taufiq Abdullah (F-PKB), Slamet Ariyadi (F-PAN), Almuzzammil Yusuf (F-PKS), serta Muhammad Iqbal (F-PPP).