Nusantaratv.com - Dalam rangka upaya pengendalian Demam Berdarah Dangue (DBD), Pemerintah Provinsi Bali telah memulai langkah-langkah untuk mengimplementasikan inovasi teknologi Wolbachia untuk penanggulangan dengue.
Anggota Komisi IX DPR RI Ketut Kariyasa Adnyana mendorong penekanan teknologi Wolbachia untuk penanggulangan dengue di Provinsi Bali.
Menurutnya, hal ini amat penting dilakukan karena dengue merupakan penyakit dengan kasus tinggi yang selalu terjadi setiap tahunnya di setiap daerah.
"Setiap tahunnya itu kan kasus dengue tinggi sekali. Pemerintah Bali bekerja sama dengan World Mosquito Program (WMP) dengan dukungan dari Pemerintah Australia dan Gillespie Family Foundation, bersama-sama mewujudkan 'Bali anti dengue' dengan menggunakan metode Wolbachia," jelas Ketut Kariyasa usai mengikuti pertemuan Tim Kunker Reses Komisi IX DPR RI yang melakukan kunjungan ke Fasilitas produksi nyamuk ber-Wolbachia, Denpasar, Provinsi Bali, Sabtu, (18/2/2023).
Untuk diketahui, hingga saat ini, metode Wolbachia telah diimplementasikan di 12 negara di seluruh dunia. WMP dan Pemerintah Daerah Bali akan melepaskan nyamuk ber-Wolbachia di seluruh wilayah perkotaan di Bali pada tahun 2023-2025 untuk melindungi sekitar tiga juta penduduk dari penyakit dengue.
Oleh karena itu, Ketut, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa penerapan metode Wolbachia adalah langkah yang tepat. "Karena metode ini menawarkan solusi terbaik untuk menghilangkan penyakit dengue," jelas Legislator dari Dapil Bali itu.
Hal itu dibuktikan dari data yang dikeluarkan oleh WMP. Yakni sejak tahun 2014 WMP diterapkan di Indonesia, WMP telah melindungi hampir dua juta orang dari dengue dan penyakit lainnya yang di tularkan oleh nyamuk di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Bantul.
Serta didukung dengan hasil dari penelitian yang dilakukan WMP tahun 2018-2020 di Yogyakarta dengan standar yang tinggi, membuktikan bahwa metode Wolbachia berhasil.