Nusantaratv.com - Komisi VI DPR RI melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Reses ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hal ini berkaitan dengan persiapan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), khususnya di bidang transportasi dalam menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji menyampaikan bahwa keselamatan dan kenyamanan penumpang menjadi faktor yang harus ditekankan dalam setiap perjalanan.
"Tentang kesiapan BUMN khususnya transportasi menghadapi Natal dan Tahun Baru, Alhamdulillah kesiapan mereka sudah mendekati 100 persen. Ini merupakan berita baik, baik dari sisi keselamatan dan kenyamanan penumpang. Kita memang menekankan dari sisi keselamatan lebih dahulu setelah itu baru kenyamanan karena bagaimana pun orang harus selamat sampai tujuan dengan cara yang nyaman," ujar politisi Partai Golongan Karya tersebut saat memimpin pertemuan Kunker Reses, Makasar, Sulsel, Jumat (16/12/2022).
Dalam pertemuan itu, dipaparkan highlight kesiapan Angkasa Pura I, Pelni dan Damri dalam menghadapi tingginya perjalanan di akhir tahun baik secara nasional maupun yang dilakukan secara khusus di wilayah Sulawesi Selatan.
Legislator Dapil Jawa Timur VI tersebut juga berharap terciptanya lebih banyak sinergi BUMN untuk mendukung pergerakan masyarakat. Menurutnya, sinergi harus terjadi sejak tahap awal bahkan sejak pemasaran bukan hanya persoalan pengangkutan.
Menurutnya, dengan adanya rasa nyaman dalam penggunaan transportasi publik maka bisa mengurang jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi.
"Kita tekankan sinergi BUMN, malah bukan hanya di hilir tetapi di hulu sejak dalam pemasarannya. Misalkan kalau di Makassar, bisa sinergi BUMN antara Pelni dengan Damri. Setelah diangkut dari laut oleh Pelni kemudian diteruskan oleh Damri. Jadi, sinerginya sejak awal jadi bukan di akhir. Sejak awal kita sudah punya gambaran, kita setelah naik (transportasi) laut kemudian (transportasi) daratnya pakai apa? Ini kan rasa nyaman itu menjadi ada dan kalau rasa nyaman itu ada, itu akan sangat mengurangi keinginan untuk memiliki mobil pribadi atau membawa mobil pribadi," tambahnya.
Hal senada diungkapkan Anggota Komisi VI DPR RI Amin. Dia mengatakan kecepatan dan keamanan sebagai poin penting dalam pelayanan BUMN transportasi. Sebagai contoh, dia menyoroti terjadinya kemungkinan kepindahan pintu keberangkatan maupun kedatangan di bandara yang memungkinkan terjadi pada masa Nataru.
Digadang sebagai hub bagi lalu lintas di wilayah tengah dan timur, Makassar memiliki tingkat perjalanan yang sangat tinggi. Menanggapi itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura I yang memperkirakan pergerakan penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin bisa mencapai 650 ribu selama Nataru 2022.
"Intinya saya kira ada empat poin penting yang terkait dengan BUMN di bidang transportasi terkait dengan momentum-momentum besar ini, yaitu terkait dengan faktor keamanan, kenyamanan, kecepatan dan juga keselamatan. Kasus pindah gate sering terjadi dan ini mengganggu kenyamanan kita. Apalagi jumlah masyarakat sangat besar dan harus pindah gate. Bahkan kadang-kadang sampai menjelang terbang aja belum ada kepastian. Nunggu nanti dipindah kemana, orang gruduk-gruduk-gruduk, itu kita berharap jangan sampai terjadi," ujarnya kepada Dirut Angkasa Pura yang hadir.
Selain menggelar pertemuan, dengan BUMN bidang transportasi, dalam kunjungan kerja ini Komisi VI DPR RI juga melakukan rapat dengan Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan yang dihadiri Direktur utama Bahana Pembina Usaha Indonesia (BPUI) sebagai induk holding serta Dirut Jasindo, Jamkrindo, Askrindo dan Jasa Raharja.
Rapat ini dilakukan dalam rangka pengawasan terhadap penyaluran penjaminan kredit dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dan asuransi.