Kenaikan Biaya Haji Harus Diantisipasi

Kenaikan Biaya Haji Harus Diantisipasi

Nusantaratv.com - 02 Agustus 2022

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII DPR RI dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Aisyah/nvl)
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII DPR RI dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Aisyah/nvl)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Beberapa waktu lalu, Pemerintah Arab Saudi secara mendadak memberlakukan kenaikan biaya masyair (biaya layanan angkutan bus di Arafah, Muzdalifah dan Mina) dari SAR1.800 menjadi SAR5.656 atau setara Rp21,76 juta per jamaah. 

Kebijakan tersebut berdampak terhadap adanya penambahan biaya, meski tidak dibebankan kepada para jamaah haji asal Indonesia. Hal ini yang menjadi fokus Komisi VIII DPR RI agar dapat diantisipasi kedepannya jika ada penambahan biaya secara mendadak seperti ini.

"Pembayaran yang diwajibkan kepada jamaah itu hampir Rp100 juta, yakni Rp98 juta. Sementara yang dibayarkan oleh jamaah haji hanya Rp42 juta. Jika posisi keuangan haji kita seperti ini dan kebijakan Saudi yang tidak dapat kita duga kedepannya, kita harus dapat mengantisipasinya di masa yang akan datang. Karena tanggungan BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) akan menjadi dua kali lipat," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII DPR RI dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo beserta jajaran di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (1/8/2022).

Dalam kesempatan itu, Marwan juga mengatakan ada kemungkinan penambahan kuota jamaah haji internasional dari yang sebelumnya 2 juta menjadi sekitar 5 juta orang. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap jamaah Indonesia, termasuk di Jateng. 

Perlu diketahui, Jateng merupakan salah satu daerah penyumbang kuota jamaah haji terbanyak dari Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan adanya satu asrama haji lagi di Jateng.

"Kami ingin ada satu asrama haji lagi di wilayah Pantura, nanti bandaranya melalui Bandara Internasional Ahmad Yani. Sudah ada beberapa usulan lokasi tapi masih perlu tindak lanjut lagi, jadi kami ingin pemerintah provinsi ikut membantu penyiapan lahan," imbuh politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Merespon hal itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya berencana membangun asrama haji baru. Asrama tersebut diharapkan dibangun di kawasan pantura (pantai utara) Jawa Tengah, tepatnya di sekitar Kota Semarang. 

"Dengan peningkatan jumlah kapasitas calon jamaah haji, rasa-rasanya perlu satu lagi dibuat asrama haji, tapi di wilayah Pantura. Sebenarnya yang paling bagus di sekitar Semarang, Semarang Raya. Apakah nanti di Semarang, di Demak atau Kendal," tukas Ganjar. 

0

(['model' => $post])

x|close