Nusantaratv.com - Komisi V DPR RI meninjau Proyek Revitalisasi Kawasan Religi Sekumpul Martapura yang telah dilakukan oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dengan nilai Rp32,120 miliar.
Ini merupakan proyek yang menggunakan APBN TA 2021, proyek ini menjadi perhatian publik akhir-akhir ini, karena kualitas pekerjaan yang dianggap kurang baik. Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaifullah Tamliha meminta agar Kementerian PUPR benar-benar mengawasi ketat proyek revitalisasi kawasan religi Sekumpul Martapura, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik ini Syaifullah bersama Anggota Tim Komisi V mengecek langsung kondisi pembangunan pedestrian dan fasilitas lainnya, dia menegaskan kepada Kementerian PUPR agar tidak mengkambinghitamkan warga Martapura.
"Makanya, segera diperbaiki fasilitas yang menjadi hak publik. Jangan lagi menyalahkan warga Martapura dengan kualitas pekerjaan semacam itu," ujar Syaifullah di Martapura, Banjarbaru, Kalsel, Kamis (16/6/2022).
Dia meminta Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya membawahi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Selatan, benar-benar optimal mengawasi pembangunan proyek kawasan Religi Sekumpul Martapura.
Setelah meninjau dengan seksama, Syaifullah beranggapan kualitas pedestrian atau trotoar bagi pejalan kaki, khususnya difabel tidak sesuai spesifikasi. "Mana ada warga Martapura yang melindas trotoar atau pedestrian dengan sepeda motor, apalagi mobil. Memang, kualitas pedestrian yang dibangun jelek," keluhnya.
"Pihak kontraktor juga jangan menyalahkan warga Martapura, dengan pekerjaan yang memang buruk. Apalagi masalah ini jadi berita nasional dengan mengatakan warga Martapura suka naik motor atau mobil di atas trotoar. Hati-hati berbicara, ini jelas memalukan warga Martapura, padahal itu tidak dilakukan masyarakat," imbuh Syaifullah dengan nada tinggi.
Saat berada di lokasi, Syaifullah dan rombongan langsung mengecek kondisi paving block berbahan rubber yang banyak terkelupas. Hal ini menjadi atensi Komisi V.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Sudewo mengatakan proyek penataan kawasan Sekumpul digarap agar membuat wilayah itu menjadi nyaman, sehingga bisa menjadi destinasi wisata religi nasional bahkan internasional. "Karenanya, pekerjaan harus baik dan sesuai standar yang ditetapkan," tukas Sudewo.