Keamanan, Keselamatan, Kenyamanan, dan Kualitas Pelayanan Poin Penting Angkutan Lebaran 2023

Nusantaratv.com - 17 April 2023

Anggota Komisi V DPR RI Eddy Santana saat mengikuti pertemuanKunjungan Kerja Masa Reses Komisi V dalam rangka meninjau kesiapan infrastruktur mudik di Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/4/2023). (Ria/nr)
Anggota Komisi V DPR RI Eddy Santana saat mengikuti pertemuanKunjungan Kerja Masa Reses Komisi V dalam rangka meninjau kesiapan infrastruktur mudik di Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/4/2023). (Ria/nr)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Anggota Komisi V DPR RI Eddy Santana menegaskan faktor keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, dan kualitas pelayanan jadi poin penting dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2023.  

Hal itu disampaikan Eddy saat mengikuti Kunjungan Kerja Masa Reses Komisi V dalam rangka meninjau kesiapan infrastruktur mudik di Stasiun Bandung dan Terminan Leuwi Panjang.

Peninjauan tersebut difokuskan pada pengawasan persiapan angkutan Lebaran 2023, baik penyelenggaraan angkutan di sektor darat, baik melalui moda kereta api, maupun moda transportasi umum (bus) maupun transportasi pribadi seperti mobil dan motor yang melewati jalan raya. 

Dikarenakan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah tujuan dan lintasan utama arus mudik Lebaran 2023.

"Terkait tingginya mobilisasi penumpang pada mudik Lebaran 2023, maka koordinasi dan kerja sama yang baik antara Pemerintah sebagai regulator dan para operator transportasi dan penumpang sebagai pengguna jasa perlu ditingkatkan, sehingga penyelenggaraan pelayanan angkutan Lebaran 2023 dapat diselenggarakan dengan mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan," katanya di Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/4/2023).

Diketahui, berdasarkan hasil survey Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan penumpang secara rasional pada masa lebaran 2023 adalah 45,8 persen atau 123,8 juta orang, dengan potensi pergerakan terbanyak di Pulau Jawa sebanyak 62,5 persen atau 77,3 juta orang. 

Secara rinci, perjalanan melalui moda darat diperkirakan sebanyak 75 persen dari total seluruh perjalanan, dengan persentase penggunaan mobil pribadi sebanyak 22,07 persen, sepeda motor sebanyak 20,30 persen dan bus sebanyaka 18,39 persen.

Sementara terkait kemacetan, kecelakaan, dan hambatan di ruas jalan nasional dan tol, ia juga meminta pemerintah fokus pada tindakan antisipasi atau pencegahan. 

Menurutnya, pemerintah perlu memperhatikan hambatan samping, misalnya kendaraan parkir di pinggir jalan, baik Jalan Nasional maupun Jalan Tol, yang akan menimbulkan kemacetan dan kecelakaan.

"Perlu ada ketegasan dalam pengaturan lalu lintas sehingga kelancaran angkutan Lebaran 2023 berjalan lancar, aman dan selamat," kata Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.

Selain itu, prasarana keselamatan dan keamanan seperti ketersediaan penerangan jalan umum, petunjuk jalan, pagar ruang milik jalan, pagar pengaman, fasilitas penanganan kecelakaan, fasilitas pengamanan dan penegakan hukum, dan segala sesuatu yang menunjang keselamatan dan keamanan perlu terus dimaksimalkan.

Prasarana pendukung layanan, antara lain terkait unit pertolongan/penyelamatan dan bantuan pelayanan, tempat istirahat dan pelayanan, dan segala sesuatu yang mendukung layanan jalan tol, termasuk waktu tanggap dalam penanganan hambatan lalu lintas.

"Periksa kelayakan kendaraan angkutan umum atau ramp-check terhadap bus atau angkutan umum yang akan beroperasi di sekitar wilayah ini selama Lebaran 2023, serta perbaikan sarana dan prasarana," jelasnya.

Sementara, terkait moda perkeretapian, Eddy menilai persiapan yang dilakukan untuk mendukung kelancaran masyakat melakukan mudik sudah sangat maksimal. "Semua permasalahan sudah diantisipasi. saya yakin arus mudik tahun ini lebih baik," tutupnya. 

0

(['model' => $post])

x|close