Nusantaratv.com - Bagaimana jadinya kalau ternyata TPS di dekat rumahmu didatangi oleh banyak orang asing dari berbagai dunia? Tentu akan mengundang banyak perhatian, bukan? Hal ini lah yang hari ini terjadi di TPS 19 di Balai Banjar Teba, Kec. Jimbaran, Bali. TPS ini dipilih menjadi salah satu dari tiga TPS yang dikunjungi oleh para observer Program Pemantauan Pemilu atau Election Visit Program (EVP) 2024.
Diketahui, dalam program ini telah hadir para observer dari berbagai delegasi parlemen negara sahabat dan tiga organisasi parlemen dunia untuk ikut meninjau langsung proses pemungutan dan penghitungan suara di tiga lokasi di Provinsi Bali. Yakni, di Desa Panglipuran, di kawasan Jimbaran dan di kawasan Garuda Wisnu Kencana.
Namun bukan tanpa sebab, TPS 19 Banjar Teba, Kec. Jimbaran dipilih menjadi salah satu tempat yang dikunjungi oleh para observer. Setiap TPS yang dikunjungi oleh para observer ini memiliki keunikannya tersendiri, begitu pun dengan TPS 19 Banjar Teba, Kec. Jimbaran.
Setidaknya ada sembilan tempat pemungutan suara (TPS) di Provinsi Bali yang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) seluruhnya ialah Perempuan dengan bertujuan untuk mendorong partisipasi pemilih perempuan dalam penyelenggaraan pemilu yang ada di Bali. Satu diantaranya yang menerapkan hal ini, adalah TPS 19 Banjar Teba, Kec. Jimbaran.
Proses pemilihan di TPS ini pun banyak diapresiasi oleh para observer, dan tak sedikit juga yang merasa kaget dengan metode yang Indonesia gunakan. Salah satunya adalah Anggota Parlemen dari Negara Malaysia, Zahir bin Hassan.
“Senang melihat salah satu TPS di Bali. Dimana ini merupakan TPS yang khusus diperuntukkan bagi perempuan. Dimana fotografernya juga dari wanita. Dan saya rasa dan saya yakin proses ini berjalan baik, lancar,” Jelas Zahir saat ditemui Parlementaria di sela kunjungan di Jimbaran, Bali, Rabu (14/2/2024).
Zahir juga mengapresiasi bagaimana proses demokrasi di Indonesia berlangsung, yang dinilainya punya tantangan besar namun tetap mengutamakan transparansi dalam pesta demokrasi. “Dan kita telah melihat dan menyaksikan proses itu. Bahwa transparansi itu terjadi dan disaksikan oleh para wakil calon yang berlomba-lomba memahami masyarakat. Saya pikir ini akan menjadi tantangan besar yang melibatkan jumlah penduduk yang banyak” katanya.
Ditemui terpisah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar menjelaskan, EVP 2024 merupakan komitmen Indonesia terhadap kesepakatan Majelis Parlemen Se-ASEAN alias AIPA. Dimana setiap negara yang sedang melaksanakan Pemilu agar mengundang anggota AIPA untuk menjadi observer Pemilu.
“Karena parlemen-parlemen internasional yang lain yang tergabung dalam IPU, itu juga selalu mengundang Indonesia dalam setiap pemilunya, maka kita undang kemarin sampai dengan 30 negara internasional, dan alhamdulillah dihadiri banyak negara plus ada organisasi internasional untuk menyaksikan pemilu di Indonesia,” pungkasnya.