Nusantaratv.com - Anggota Komisi X DPR RI Muhamamd Kadafi mengapresiasi program platform pendidikan yang dimiliki Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Melalui platform pendidikan tersebut, Kadafi menyebut, banyak sekolah yang telah merasakan manfaatnya.
Namun, dibalik manfaat positif yang dirasakan sekolah-sekolah di Tanah Air, Kadafi menyebut masih banyak pula sekolah yang mengalami permasalah saat ingin mengakses platform pendidikan tersebut. Hal ini dialami oleh sekolah-sekolah yang belum memiliki akses teknologi yang memadai.
“Banyak sekolah-sekolah saya datang, udah punya TIK, wah kami sangat terbantu dengan program-program platform tersebut. Tetapi sekolah-sekolah yang belum dapat bantuan mereka yang tidak punya TIK mereka jadi cemburu,” ungkap Kadafi dalam Raker Komisi X dengan Kemendikbudristek, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Kadafi menjelaskan, dari sekolah-sekolah yang telah ia kunjungi, 50 persen diantaranya belum memiliki akses TIK seperti komputer dan akses internet yang memadai. Untuk itu, ia mendorong Kemendikbudristek untuk dapat bekerja sama dengan kepala daerah dalam menyediakan akses TIK di masing-masing sekolah.
“Mas Menteri harus bisa mendorong kepala daerah dalam program DAK-nya untuk menyediakan TIK di sekolah-sekolah. Karena ini juga berpengaruh dengan program UNBK jadi assessment nasional berbasis komputer kan? (Hal tersebut) juga jadi kendala dengan fasilitas TIK yang belum merata di semua sekolah,” tegas Politisi Fraksi PKB ini.
Adapun beberapa platform pendidikan tersebut adalah Platform Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, ARKAS, dan SIPLah. Merdeka Mengajar adalah platform teknologi yang disediakan bagi guru dan kepala sekolah untuk mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Rapor pendidikan adalah platform yang bisa menampilkan hasil asesmen dan survei nasional suatu satuan pendidikan atau daerah sebagai acuan dalam mengidentifikasikan masalah pendidikan secara menyeluruh. ARKAS adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi dana bantuan operasional sekolah (BOS) di satuan pendidikan dasar dan menengah secara nasional. SIPLah adalah inovasi dalam pengadaan barang/jasa satuan pendidikan untuk memudahkan proses administrasi.