Nusantaratv.com - Penanganan banjir rob di Kelurahan Bontang Kuala turut menjadi prioritas kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim). Anggota Komisi V DPR RI Irwan mengaku akan memprioritaskan perbaikan infrastruktur di Bontang Kuala dari segi penganggaran guna mendorong percepatan penanganan banjir rob di Bontang Kuala.
“Kenapa saya prioritaskan? karena selain tempat wisata, Bontang Kuala ini juga jadi tempat sejarah lahirnya Kota Bontang. Terus kami kawal sampai terealisasi,” ungkap Irwan pada Parlementaria usai melakukan kunjungan kerja Komisi V di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (8/8/2023).
Irwan juga menjelaskan, untuk penanganan banjir rob di Bontang Kuala ini perlu kajian yang lebih mendalam mengingat banjir rob tidak bisa dilakukan hanya dengan peningkatan jalan dan pembuatan pagar keliling untuk membendung air masuk. Sebab banjir siklus air pasang laut ini kian waktu akan terus meningkat karena kondisi alam.
“Bukan hanya jalan nasionalnya dan tanggulnya, akan tetapi kita harus melihat limpasan dari air laut, jangan sampai kita tutup tanggul jalan tetapi dari (celah) lain bisa masuk,” terang Politisi Fraksi Partai Demokrat ini.
Irwan mengatakan, ia bersama Komisi V akan memastikan bahwa penanganan banjir rob di Bontang Kuala ini agar bisa segera direalisasikan minimal paling lambat tahun 2024 sudah bisa dilakukan penanganan. “Ini kebetulan kan mau penetapan APBN di Oktober nanti, jadi kita berjuang bersama-sama,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Regional Kaltim Reiza Setiawan menuturkan jika sebelumnya telah menerima hasil riviu desain pagar keliling pembendung banjir rob agar tak merendam akses masuk Bontang Kuala.
Pihaknya juga menyarankan Pemkot Bontang untuk melakukan penanganan awal dengan cara perbaikan trotoar sisi kanan dan kiri. Tujuannya, agar aktivitas masyarakat tetap berjalan. “Saran dari kami untuk Pemkot Bontang agar melakukan perbaikan trotoar dulu. Jadi pas air pasang aktivitas masyarakat enggak terhenti,” tungkasnya.