Indonesia dan Polandia Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Antar Parlemen

Nusantaratv.com - 22 September 2022

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon foto bersama usai menerima kunjungan delegasi Parlemen Polandia yang dipimpin Ketua Grup Kerja Sama Polandia-ASEAN Krzystof Gadowski di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (21/9/2022). (Jaka/Man)
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon foto bersama usai menerima kunjungan delegasi Parlemen Polandia yang dipimpin Ketua Grup Kerja Sama Polandia-ASEAN Krzystof Gadowski di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (21/9/2022). (Jaka/Man)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan delegasi Parlemen Polandia yang dipimpin Ketua Grup Kerja Sama Polandia-ASEAN Krzystof Gadowski. 

Keduanya membahas berbagai isu terkini dan sepakat meningkatkan kerja sama antar Parlemen diberbagai bidang. "Kita berharap bahwa kedua Parlemen bisa terus meningkatkan kerjasama. Mereka sangat tertarik dengan sejumlah isu terutama soal perubahan iklim, energi dan juga pertukaran di bidang pendidikan dan pariwisata," ujar Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon usai menerima delegasi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Fadli menuturkan, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Polandia terjalin sejak 1955, hubungan kedua negara sudah sangat erat. "Kami melihat hubungan antara Indonesia-Polandia ini sangat strategis karena Polandia juga memimpin negara di sentra Eropa, terutama di kisaran negara-negara yang disebut Grup Visegrad," lanjutnya.

Lebih lanjut, Fadli menambahkan, keduanya juga membahas situasi terkini di Eropa serta implikasi geopolitik Ukraina dan Rusia yang memberikan dampak sangat luas terhadap berbagai sektor khususnya sektor energi. Menurutnya, isu di bidang energi ini kerap diperbincangkan dalam berbagai forum internasional.

"Meskipun ada sejumlah dampak lainnya terutama di bidang pangan, namun di bidang energi sanksi yang diberikan Eropa kepada Rusia ternyata juga membuat Eropa mengalami satu kelangkaan energi dengan harga energi yang sangat tinggi dan sangat mahal," jelasnya.

Selain itu, Polandia juga tercatat sebagai negara yang paling banyak menerima pengungsi Ukraina. Negara yang berbatasan langsung dengan Ukraina ini menampung lebih dari 6 juta pengungsi Ukraina, meskipun sebagian dari pengungsi sudah kembali ke Ukraina.

Dalam konteks ini, Fadli menilai pergelaran 'The 8th G20 Parliamentary Speakers' Summit (P20)' di mana DPR RI menjadi tuan rumah diharapkan dapat menjadi saluran diplomasi parlemen.

"Kami mengundang Rusia dan juga beberapa negara lain, termasuk Ukraina. Kami harapkan bisa menjadi salah satu platform untuk dialog. Mudah-mudahan itu bisa terjadi karena ujung dari semua konflik dan perang itu adalah dialog dan diplomasi," urai Fadli.

Dalam pertemuan tersebut ditekankan bahwa Indonesia dan Polandia berupaya untuk meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan maritim, industri pertahanan, pariwisata, ekonomi hijau, pendidikan dan pertukaran pelajar, serta energi terbarukan.

"Kita juga banyak bertukar best practices apa yang mereka lakukan terkait renewable energy. Tadi juga kita sampaikan kita juga dalam satu proses yang masih terus berusaha meningkatkan renewable energy kita dengan target di atas 20 persen pada 2025. Sekarang ini hanya sekitar 11 persen dan kita masih negara yang menggunakan energi fosil. Nah ini yang pelan-pelan kita ubah menjadi renewable energy dan kita mempunyai target sesuai dengan arahan atau perintah UU," tukas Fadli.

0

(['model' => $post])