Heri Gunawan Nilai Konektivitas Pembayaran ASEAN-5 Perkuat Pemulihan Ekonomi Nasional

Nusantaratv.com - 17 November 2022

Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan (kanan) saat mengikuti rapat di Gedung DPR RI. (Munchen/nr)
Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan (kanan) saat mengikuti rapat di Gedung DPR RI. (Munchen/nr)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan menyambut baik penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan antara Bank Indonesia (BI) dengan empat bank sentral negara ASEAN, yaitu Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT), di Bali, Senin (14/11/2022). 

Kerja sama konektivitas pembayaran kawasan meliputi beberapa skema konektivitas sistem pembayaran, termasuk QR code dan fast payment

"Sejalan dengan agenda transformasi ekonomi digital Indonesia, Bank Indonesia telah meluncurkan Blueprint Sistem Perbayaran Indonesia (BSPI) 2025 pada tahun 2019. Advancing Regional Digital Payment Connectivity merupakan program yang patut didukung, minimal Indonesia akan menjadi pemain utama dalam sistem pembayaran digital di wilayah ragional ASEAN," ujar Hergun, sapaan akrabya, dalam keterangan persnya, Rabu (16/11/2022). 

Dia menambahkan, leadership Indonesia terkait pengembangan Digital Economy di Kawasan ASEAN ini merupakan salah satu produk konkrit, Presidensi G20 Indonesia 2022. Penandatanganan kerja sama lima Bank Sentral ASEAN ini menunjukkan bagaimana Bank Sentral Asia Tenggara mampu melakukan pendekatan cross-border interoperability

"Digital payment system diharapkan dapat mendorong inklusif ekonomi keuangan dan memastikan likuiditas di masyarakat berjalan efisien dan berbiaya rendah guna mendorong pembiayaan nasional khususnya kepada pelaku UMKM menjadi lebih optimal," lanjut Hergun. 

Dia berharap kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dapat mewujudkan dan mendukung pembayaran lintas batas yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif di kawasan ASEAN.

"Kerja sama ini merupakan kolaborasi nyata dari bank sentral kelima negara dalam menghadapi berbagai tantangan perekonomian global. Karena itu, inisiatif tersebut diharapkan akan mempercepat konektivitas pembayaran di kawasan serta memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian," ungkap Politisi Partai Gerindra tersebut.

Hergun berharap inisiatif tersebut mampu memperkuat pemulihan ekonomi nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. 

"Capaian pertumbuhan ekonomi dari kuartal I hingga kuartal III 2022 sudah menunjukkan kinerja yang membanggakan. Pada kuartal I-2022 tumbuh 5,01 persen (yoy), kuartal II-2022 tumbuh 5,44 persen (yoy), serta kuartal III sebesar 5,72 persen (yoy). Inisiasi kerja sama ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan inklusif," imbuh Hergun.

Hergun juga berharap Nota Kesepahaman tersebut dapat berkontribusi membangun perekonomian untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, serta memperkecil tingkat ketimpangan. 

"Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, persentase penduduk miskin di Indonesia per Maret 2022 sebesar 9,54 persen. Angka tersebut masih lebih besar dibanding sebelum Covid-19 yaitu sebesar 9,22 persen pada September 2019. Demikian juga angka rasio gini yang merupakan indikator ketimpangan, pada Maret 2022 mencapai 0,384 yang lebih besar dibanding pada Septermber 2019 sebesar 0,380," paparnya.

Hergun menambahkan, Nota Kesepahaman kerja sama ini juga diharapkan dapat mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terutama untuk mendorong penetrasi dan eksposur UMKM di pasar global. 

"Kontribusi UMKM terhadap pembentukan ekonomi mencapai 60 persen dari PDB. UMKM juga menyerap tenaga kerja mencapai 97 persen. Namun, peran UMKM dalam perekonomian secara global masih tergolong rendah. Kontribusi UMKM terhadap ekspor baru mencapai 14 persen," tambahnya.

Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu berharap implementasi kerja sama konektivitas pembayaran kawasan juga mampu mendukung dan memfasilitasi perdagangan, investasi, pendalaman pasar keuangan, remitansi, pariwisata, dan aktivitas ekonomi lintas batas lainnya, serta mendorong ekosistem ekonomi dan keuangan kawasan yang lebih inklusif.

"BPS melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara terus mengalami peningkatan sejak Januari 2022. Jumlah kunjungan wisman mencapai 2,27 juta wisman sepanjang Januari-September 2022 atau naik 2.530,58 persen (yoy). Sementara itu, Singapura dan Malaysia termasuk penyumbang terbesar lonjakan wisman. Sehingga, adanya kerja sama ini akan memudahkan pembayaran terutama pada tenant-tenant pelaku usaha pariwisata," terang Hergun.

Dia berharap Nota Kesepahaman ini segera ditindaklanjuti menjadi implementasi konkret sehingga bisa segera memberi kontribusi terhadap perekonomian, baik di tingkat nasional, regional, maupun global. 

"Saatnya Indonesia memantapkan diri sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, Indonesia juga perlu memantapkan pertumbuhan ekonomi domestik dengan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan," tambahnya.

"Kesuksesan penyelenggaraan G20 merupakan wujud nyata kekuatan ekonomi Indonesia yang mampu pulih pasca Pandemi Covid-19. Momentum pemulihan ekonomi perlu dijaga dan dilanjutkan melalui terobosan yang inovatif antara lain melalui perluasan kerja sama konektivitas sistem pembayaran," tukas Legislator Dapil Jawa Barat IV itu.

0

(['model' => $post])

x|close