Nusantaratv.com - Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menghadiri pertemuan bilateral Liga Parlemen Dunia untuk Al-Quds atau the League of Parliaments for Al-Quds (LP4Q) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Diketahui, BKSAP DPR RI yang tergabung dalam Delegasi LP4Q itu mengadakan pertemuan dengan Pimpinan Partai Islam se-Malaysia (PAS) di Gedung Parlemen Malaysia, Kuala Lumpur, Rabu (7/6/2023).
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Sukamta, yang menghadiri pertemuan tersebut menyampaikan ucapan selamat kepada PAS atas prestasinya yang dinilai luar biasa selama pemilihan legislatif dengan raih 43 kursi di Parlemen Malaysia.
Sukamta yakin pencapaian seperti itu memungkinkan PAS memberikan dampak yang lebih besar untuk memberi manfaat bagi rakyat Malaysia dan umat termasuk demi kepentingan Palestina.
"Saya ingin mengadakan dialog lebih lanjut dan pertukaran pandangan dan pengalaman untuk menjadikan Islam lebih bermanfaat bagi rakyat. Tidak hanya di atas kertas, melainkan dalam kenyataan. Kami menyebutnya sebagai Islam raḥmatan lil ālamīn. Islam berkah bagi alam semesta," ujar Sukamta dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Terkait Palestina, Sukamta berpandangan bahwa pendorong paling penting yang menentukan perubahan mendasar menuju perbaikan lebih lanjut di dunia Muslim adalah reformasi politik. Reformasi semacam itu, tambahnya, berdampak kuat pada kehidupan masyarakat secara ekonomi, sosial, dan budaya.
"Negara-negara Muslim perlu menegakkan pemerintahan yang lebih inklusif dengan partisipasi publik yang lebih luas. Kita harus memastikan bahwa pemerintah kita benar-benar mewakili keinginan rakyat kita. Suara mereka harus didengar dan diperhitungkan. Inilah yang kemudian kami sebut syura atau demokrasi di mana dialog dan solusi damai menjadi satu-satunya cara kami dalam menyelesaikan tantangan yang beragam," tambah Politisi Fraksi PKS ini.
Sukamta menilai Indonesia, sebagai negara demokrasi terpadat ketiga di dunia dan negara demokrasi mayoritas Muslim terbesar di dunia, sepenuhnya percaya bahwa syura atau demokrasi, baik dengan definisi yang tidak lengkap atau tunggal, memiliki hubungan yang sangat positif untuk memastikan kesetaraan, keragaman, keadilan, kebebasan, partisipasi inklusif, transparansi dan pengawasan oleh rakyat.
Sehingga, hal itu diharapkan dapat membantu membuat pemerintahan lebih efektif, memupuk perdamaian dan keamanan serta stabilitas dalam masyarakat, dan membuka potensi ekonomi untuk mencapai modernisasi dan pembangunan bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
"Dengan kata lain, demokrasi adalah landasan fundamental bagi masyarakat yang progresif, stabil, dan damai yang memungkinkan pembangunan berkelanjutan, hak asasi manusia, dan keadilan ekonomi bagi semua. Singkatnya, tanpa demokrasi, perdamaian dan stabilitas, modernisasi, pembangunan berkelanjutan, dan kemakmuran tidak akan ada," jelas Anggota Komisi Luar Negeri DPR RI ini.
Dia meyakini bahwa reformasi politik yang benar akan mengarah pada penyelesaian tantangan multi-dimensi di negara-negara Muslim. Sehingga, dia menegaskan bahwa adalah fakta yang tidak dapat disangkal bahwa sebagian besar negara maju memegang demokrasi sebagai jalan mereka.
"Negara-negara Muslim harus mempertimbangkan fakta itu. Mereka juga harus menyadari sepenuhnya bahwa politik mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan manusia. Tantangan kemiskinan, kurangnya pendidikan, diskriminasi, kolonialisme, kekerasan, dan terorisme dapat diatasi dengan penyelesaian politik," tutupnya.
Diketahui, rangkaian kegiatan LP4Q di Kuala Lumpur, Malaysia, ini berlangsung selama 6-8 Juni 2023. Hadir pula Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon sebagai Wakil Ketua (vice president) LP4Q.
Selama di Kuala Lumpur, Delegasi LP4Q mengagendakan pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia. Pertemuan tersebut membahas isu-isu terkait Palestina dan perdamaian di Timur Tengah.