Gobel Panen Padi Pupuk Organik di Bone Bolango

Nusantaratv.com - 20 Januari 2023

Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel saat melakukan panen padi dengan pupuk organik di lahan demplot seluas dua hektare di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Foto: Azka/nr
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel saat melakukan panen padi dengan pupuk organik di lahan demplot seluas dua hektare di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Foto: Azka/nr

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel melakukan panen padi dengan pupuk organik di lahan demplot seluas dua hektare di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Uji coba ini melibatkan akademisi dari Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Gorontalo, Universitas Padjadjaran, dan PT Seruniandal Citramandiri. Tim ini dipimpin oleh Rustam Akili.

"Ini uji coba implementasi pupuk organik, dan alhamdulillah berhasil. Hasilnya dua kali lipat dari biasanya. Ini bisa menjadi jalan untuk menyejahterakan petani," kata Gobel, Kamis (19/1/2023).

Gobel mengatakan melalui uji coba ini ia berharap akan menjadi massif dan menjadi solusi bagi petani di Gorontalo. Berdasarkan data BPS, keuntungan petani padi sekitar Rp 6,77 juta per hektare. Namun dari uji coba ini keuntungan petani dapat meningkat sekitar Rp 14,5 juta per hektare. Namun, tambahnya, karena menggunakan ppupuk organi maka keuntungannya bisa lebih besar lagi karena harga beras organik lebih mahal daripada harga beras dengan pupuk kimia.

Selain itu ada keuntungan lain dengan menggunakan pupuk organik, yaitu tanah makin sehat dan menghasilkan asupan makanan bagi manusia yang lebih sehat. 

"Ini artinya petani bukan sekadar petani pejuang, tapi petani sebagai pejuang pangan nasional. Padi juga menjadi simbol kesejahteraan dan kemakmuran. Panen padi bersama ini juga simbol kebahagiaan kita semua," kata Politisi Fraksi Partai NasDem ini.

Dalam panen tersebut, Gobel turut didampingi Gubernur Prefektur Ehime, Jepang, Tokihiro Nakamura, yang sedang menjadi tamu dirinya di Gorontalo. Panen bersama ini menjadi puncak kegiatannya selama berada di Gorontalo. Diketahui, Ehime adalah wilayah yang terkenal sebagai penghasil jeruk yang lezat di Jepang.

Selain melakukan uji coba pada tanaman padi, pupuk organik tersebut juga diujicobakan pada tanaman jagung dan singkong. Namun dua jenis tanaman ini masih belum panen. Berdasarkan kalkulasi per ubin diperoleh perkiraan hasil panen mencapai 7,45 ton per hektare. Biasanya hanya diperoleh 4 ton per hektare jika menggunakan pupuk kimia biasa.

Gubernur Ehime, Jepang, Tokihiro Nakamura, datang bersama para pengusaha, akademisi, birokrat, wartawan, dan anggota parlemen. Total berjumlah 37 orang. Selain itu, hadir pula Bupati Bone Bolango Hamim Pou dan Wakil Bupati Bone Bolango Merlan S Uloli. Petani yang mengelola lahan itu tampak sumringah.

"Ini jenis padi bagendit, panjang malainya dua kali lipat dari biasanya saat menggunakan pupuk kimia. Jumlah anakannya pun banyak sekali," kata Anton Idris, petani tersebut. Wajahnya tampak sumringah.

Tokihiro Nakamura, dalam sambutannya mengaku tak mengira diajak panen bersama dengan menghadirkan para petani dalam jumlah besar. 

"Saya mengira hanya panen padi biasa," katanya. 

Ia juga menceritakan, dirinya mengenal Gobel sejak 10 tahun lalu saat masih menjadi pengusaha. 

"Kini sudah menjadi politisi. Ada yang berubah. Sekarang jika berdialog selalu yang dibicarakan Gorontalo saja. Bapak dan Ibu beruntung memiliki pemimpin seperti ini. Yang Pak Rachmat pikirkan hanya bagaimana agar Gorontalo maju dan sejahtera," katanya.

Inovasi penggunaan pupuk organik ini juga dipuji Nakamura. Menurutnya, setiap hal baru selalu membutuhkan keberanian. 

"Bapak dan Ibu sangat beruntung memiliki wakil rakyat seperti Pak Rachmat Gobel yang memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan visi-misinya," katanya yang disambut tepuk tangan para petani.  

Pidato Nakamura menggunakan Bahasa Jepang, namun diterjemahkan oleh penerjemah yang ia ajak.

Pada kesempatan itu, Gobel juga membagikan traktor. Yaitu traktor roda empat berjumlah tiga buah dan traktor roda dua berjumlah 18 buah. 

"Modernisasi pertanian selain membutuhkan bibit yang unggul, juga membutuhkan teknik mengolah yang benar, irigasi yang baik, penggunaan pupuk dan pembasmi hama yang unggul, penanganan pasca panen yang modern, dan yang juga tak kalah penting adalah penggunaan alat dan mesin pertanian yang modern, termasuk traktor ini. Mari kita jaga alsintan ini. Kita majukan pertanian, membangun kedaulatan dan ketahanan pangan, dan menyejahterakan serta memakmurkan petaninya," katanya.

 

0

(['model' => $post])