Nusantaratv.com - Anggota Komisi XI DPR RI Farida Hidayati mengikuti kunjungan kerja spesifik Komisi XI DPR RI ke Kabupaten Bandung dalam kunjungannya Farida berpesan kepada LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) untuk lebih mengedukasi masyarakat tentang LPS ini utamanya kepada mahasiswa yang paham dan mengerti tentang simpanan dan perbankan.
"Biar tidak banyak BPR yang yang menyalahi aturan jadi diperbanyak untuk sosialisasi kepada masyarakat dan tadi memang saya menyarankan kepada LPS untuk sosialisasi juga di segmen pelajar, supaya segmen pelajar ini bisa memberitahukan kepada orang tua atau tetangganya atau keluarganya seperti itu biar lebih mengenal," ujar Farida usai mengikuti pertemuan dengan LPS dalam rangka kunjungan kerja spesifik Komisi XI DPR RI di Ballroom Hotel Trans Studio Bandung, Kabupaten Bandung, Jumat (16/6/2033).
Farida berpendapat bahwa pelajar bisa lebih hati-hati, mengerti dan juga lebih memahami apa itu simpanan di bidang perbankan agar meminimalisir terjadinya penipuan di perbankan.
"Karena saya berpikir bahwa pelajar ini lebih aware, lebih mengerti, lebih mudah memahami terkait dengan simpanan ataupun yang terkait dengan perbankan. Jadi untuk meminimalisir adanya 'fraud' ataupun meminimalisir adanya penipuan di perbankan," jelasnya.
Legislator Dapil Jatim IX ini menegaskan banyaknya oknum perbankan yang merugikan masyarakat kecil, mereka tahunya hanya menabung dan saat ingin ditarik tabungannya ternyata dananya sudah hilang itu yang membuat mereka akhirnya trauma.
"Karena banyak sekali nasabah yang dirugikan dengan adanya oknum perbankan yang memang merugikan masyarakat. Karena masyarakat kecil itu tahunya mereka menabung tapi ternyata setelah tabungannya banyak (misalnya) dicatatannya itu ada Rp10 juta, ada Rp20 juta, tetapi ketika mau mengambil tabungannya ternyata sudah tidak ada itu kan kasihan sekali untuk masyarakat kecil yang memang akhirnya mereka akhirnya jadi trauma," tegasnya.
Politisi F-PKB ini juga mengatakan pentingnya sosialisasi tentang adanya LPS kepada masyarakat agar mereka memahami terutama para pelajar agar dapat di diskusikan kepada orangtuanya dengan bahasa mereka.
"Nah di situ makanya pentingnya sosialisasi kalau sosialisasi ke pelaku ke masyarakat yang memang kurang memahami itu bisa langsung ke pelajar-pelajar ini tentunya orang tua tersebut punya anak punya keluarga dapat di diskusikan dengan jelas dengan bahasa mereka seperti itu," tutupnya.