Evita Nursanty Sayangkan Promosi KEK Kesehatan Sanur Bali Belum Terkelola Optimal

Nusantaratv.com - 09 Oktober 2023

Anggota Komisi VI DPR RI, Evita Nursanty dalam foto bersama usai mengikuti Kunjungan Kerja Komisi VI dalam rangka pengawasan terkait pengembangan Pariwisata Bali dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Rabu (4/10/2023). (Runi/nr)
Anggota Komisi VI DPR RI, Evita Nursanty dalam foto bersama usai mengikuti Kunjungan Kerja Komisi VI dalam rangka pengawasan terkait pengembangan Pariwisata Bali dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Rabu (4/10/2023). (Runi/nr)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Pembangunan infrastruktur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali, hingga saat ini telah mencapai hampir 70 persen. 

Meskipun demikian, Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty menilai promosi pembangunan KEK Sanur itu belum terlihat optimal. Misalnya, dia menyebut, masih minim aktivitas public relation dan promosi di berbagai platform media yang dilakukan oleh BUPP (Badan Usaha Pembangun dan Pengelola) KEK Sanur.

Menurutnya, sejauh ini, BPUP KEK Sanur hanya mengedepankan pada pembangunan infrastrukturnya saja. Padahal, pembangunan KEK Sanur tidak bisa hanya dari aspek fisik bangunan, pengadaan, dan peralatan lainnya. 

Melainkan juga harus dilihat dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak hanya berasal dari tenagaa medis melainkan dari semua pengelolaan.

"Juga harus mampu menyosialisasikan dan mempromosikan KEK Sanur ini secara masif melalui media sosial, apa saja yang akan dikerjakan, sejauh mana progres yang sudah ada, belum terlihat promosi yang dilakukan di media sosial. Banyak orang yang belum mengetahui apa itu KEK Sanur," ujar Evita usai mengikuti Kunjungan Kerja Komisi VI dalam rangka pengawasan terkait pengembangan Pariwisata Bali dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Rabu (4/10/2023).

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini menilai aspek promosi yang belum digarap adalah terkait seperti apa grand design dari KEK Sanur ini kedepannya. Termasuk efek domino, keuntungan yang didapatkan masyarakat, hingga pengembangan kepariwisataan di KEK Sanur tersebut.

Karena itu, dia berharap holding BUMN di bidang Aviasi dan Pariwisata, Injourney, beserta stakeholder lainnya agar segera bersinergi merumuskan strategi promosi terpadu. Serta, fokus melakukan aktivitas promosi terpadu di berbagai media sosial yang menjadi faktor yang sangat penting saat ini.

"Di era seperti sekarang guna mensukseskan pembangunan suatu kawasan ekonomi yang masif di berbagai jenis media online guna menarik wisatawan lokal maupun internasional untuk berkunjung ke KEK Sanur, perlu dilakukan promosi sekarang dengan mengundang asosiasi terkait di pariwisata, lakukan familiar session trip, lakukan media familiar session trip serta promosi lainnya," ucapnya.

Hal senada disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Eko Hendro Purnomo. Dia mengatakan pentingnya penguatan branding KEK Kesehatan Sanur ini untuk membedakan KEK Sanur dengan medical tourism di beberapa negara lainnya.

Pasalnya, pengembangan KEK Kesehatan Sanur ini, tidak hanya untuk masyarakat Indonesia akan tetapi untuk internasional juga. Politisi Fraksi PAN ini  pun berharap para stakeholders yang bekerja dalam proyek pengembangan KEK Kesehatan Sanur bisa fokus dalam mempromosikan hal-hal apa saja yang mau diperkenalkan. 

Dia memberikan contoh di beberapa negara lain, misalnya Korea terkenal dengan operasi plastik dan Penang Malaysia terkenal dengan pelayanan rumah sakit yang begitu baik.

"Sekarang kita lihat Indonesia mau apa yang dikedepankan? Apa hanya mau jual tempat aja karena di Bali. Jangan sampai hanya seperti yang sudah ada sekarang, kayak kota kota besar di Jakarta, Surabaya, Bandung, harus ada branding atau yang kita promosikan jauh lebih besar dari yang sudah ada di rumah sakit saat ini," jelasnya. 

0

(['model' => $post])

x|close