Nusantaratv.com - Tim Komisi IV DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses ke Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi IV DPR RI Endang Setyawati Thohari menyayangkan masih terbatasnya anggaran yang dimiliki sehingga banyak hasil-hasil inovasi teknologi yang belum dapat disebarkan untuk dapat diaplikasikan di daerah lain. Karena itu, ia mendorong agar ke depan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dapat diberikan penambahan anggaran.
"Jadi saya sangat terkesan sekali, cuman sayangnya tadi karena anggaran yang terbatas banyak sekali hasil-hasil inovasi teknologi yang belum diaplikasikan ke daerah lain. Jadi kenapa saya mendorong (penambahan anggaran) itu? Karena kita ketahui bersama bahwa ekonomi nasional itu sangat bergantung kepada ekonomi lokal," tuturnya pada Parlementaria di Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (13/12/2023).
Ia menambahkan, dengan adanya inovasi dari para peneliti maka dapat menguatkan ekonomi lokal terutama terkait hilirisasi dari beberapa komoditas yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Contohnya, seperti hilirisasi pada komoditas ikan bandeng dan udang windu yang apabila dimanfaatkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan petambak.
“Kita mendorong supaya anggaran anggaran untuk penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan bimbingan teknologi harus diadakan, kalau bisa diperbanyak”
"Tapi sayang kalau anggarannya terbatas dan tidak ada biaya untuk mengembangkan atau mengaplikasikan inovasi teknologi yang sudah dihasilkan oleh para peneliti kita, mubazir. Padahal yang diharapkan oleh kita adalah teknologi hasil riset," tegas Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.
Ia pun berharap agar kedepan, anggaran-anggaran di semua kementerian terutama Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berkaitan dengan hasil-hasil penelitian memiliki anggaran yang cukup untuk inovasi teknologi hasil penelitian. Oleh karena, menurutnya, masyarakat menunggu hasil daripada peneliti ini.
"Kita mendorong supaya anggaran anggaran untuk penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan bimbingan teknologi harus diadakan, kalau bisa diperbanyak. Karena masyarakat kita ini perlu teknologi-teknologi yang sudah diuji coba di para penelitinya di balai-balai," terangnya.
Selain itu, ia juga berharap agar perizinan karantina untuk ekspor lebih dipermudah. Hal ini agar produk dari petambak dan pembudidaya yang telah dimanfaatkan dan dihilirisasi dapat di ekspor sehingga meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Karena potensi lokal kita ini sangat tinggi sekali dan juga kita kan terkenal dengan nomor dua keanekaragaman hayatinya di dunia. Ini perlu ada koordinasi yang baik antara Pemda setempat dan balai-balai penelitian yang ada di Indonesia," pungkasnya.